Asal Mula Kedatangan Sunan Ampel
Setelah wafat Malik Ibrahim tahun 1419 M,di
Gresik,berfikirlah Maulana Ishaq untuk mendatangkan saudaranya sebapak yaitu
cucu raja Campa yang bernama Mohammad Ali rahmatullah.Setelah berunding dengan
wali-wali lainnya dan mereka menyetujui,berangkatlah Maulana Ishaq ke Campa.
Sesampai di Campa,berundinglah Maulana Ishaq dengan raja
Campa.Raja Campa sangat menyetujui rencana Maulan Ishaq itu.Lalu diberangkatkan
serombongan utusan persahabatan dari Campa kepada raja Mojpahit.
Betapa gembiranya raja Mojopahit menerima rombongan
itu,karena raja Mojopahit mendapat puteri raja Campa cantik dan halus budinya
untuk dijadikan isteri.Maka diadakanlah jamuan perkawinan raja Brawijaya dengan
puteri Campa.
Karena puasnya mendapatkan isteri puteri Campa,maka semua
isteri yang 80 banyaknya diberikan kepada adipati-daipati dan
bupati-bupatinya.Adipati Sriwijaya arya sedamar yang sudah masuk islam karena
maulana hasanudin,dia mendapat bekas isteri mertuanya.Karena taat pada
peraturan Islam bekas isteri mertuanya
yang hamil itu tidak dikumpuli.
Sebelumnya raja brawijaya pesan bila lahir lelaki supaya
nyuwita(turut) Brawijaya,tetapi bila lahir perempuan supaya diatur oleh arya
sedamar sendiri.Dan ternyat alhir lelaki kembar yang diberi nama arya sedamar
dengan raden hasan dan raden husain.Keduanya dididik keislaman oleh arya
sedamar.Yang nantinya disuruh belajar pada Sunan Ampel.
Adapun puteri Campa sangat dicintai dan dituruti raja
Brawijaya.Selanjutnya puteri Campa memberitahu:”Bila manusia suka berjudi,maka
akan merajalela pencurian,perampokan,dan korupsi.Dan bila manusia suka
mabuk-mabukan,maka dengan mudah akan membocorkan rahasia pribadinya,temannya
dan negaranya.Hal ini sangat berbahaya bila melanda para adipati dan bupati
sera anak-anak mereka.Saya mempunyai keponakan ahli mendidik dalam masalah
ini,namanya Ali Rahmatullah.”
Maka didatangkanlah Raden Muhammad Ali Rahmatullah.Ketika
R.M.Ali Rahmatullah tiba di Mojopahit,raja Brawijaya sangat kagum atas
ketampanan dan kehalusan budi ekertinya.Raja menyuruhnya memilih diantar
puterinya untuk dijadikan isteri.Lalu Ali Rahmatullah memilih dewi condrowati(saudari
isteri adipati pratikna/adipati ruban).
Kemudian Ali Rahmatullah diberi tanah beserta bangunannya di
desa Ampel,Surabaya.Para adipati dan bupati diperintah belajar budi pekerti di
Ampel.Sedang anak-anak mereka diharuskann menetap di pesantren ampel untuk belajar.Sejak itulah agama islam
berkembang di jawa dengan pesatnya,melalui jalur pelajaran budi pekertinya yang
ditembuskan pada kerajaan mojopahit.Adapun R.M Ali Rahmatullah menamakan sunan
ampel.
Ternyata yang belajar pada sunan ampel bukan hanya anak-anak
pembesar mojopahit saja,banyak berdatangan dari rakyat biasa,baik dari wilyah
Mojopahit maupun dari wilayah lain.Bahkan pada tahun 1470 M datang dari pemuda
persia(Iran) yang bernama ali saksar untuk belajar pada sunan ampel.Dia itulah
yang kelak menamakan diri Syeikh Siti Jenar.
Adapun raja Braijaya sangat memuji hasil didikan Sunan Ampel
yaitu sama mencegah diri dari lima hal yang mereka sebut Moh Limo.
1.Moh Main(tidak mau main judi)
2.Moh Minum(tidak mau minum yang memabukan )
3.Moh Maling(tidak mau mencuri,korupsi)
4.Moh Madat(tidak mau merokok candu)
5.Moh madon(tidak mau berzinah)
Dengan alasan sebagai berikut:
1.Main judi itu bila kalah akan menyusahkan
dirinya,keluarganya,atau negaranya.Dan bila menang berarti membikin susah pada
yang dikalahkan.Kalau tidak ada harta dirumah,keluarganya,timbullah mencuri,merampok
dan korupsi,akibat dorongan ingin main judi.
2.Minum yang memabukkan,adalah melemahkan akal,mematikan
pertimbangan baik buruk.Waktu mabuk dapat membuka rahasia dirinya atau rahasia
temannya atau rahasia negaranya.Sehingga membuat marah temannya atau dipecat
dari jabatannya.
3.Maling atau mencuri itu jelas merugikan yang dicuri.Tak
terpikir bagi dirinya bagaimana bila dirinya kecurian,betapa kecewanya,menabug
sedikit demi sedikit untuk suatu keperluan ternyata uangnya dicuri orang.
4.Madat atau candu itu suatu perbuatan yang
kelihatannya:menguntungkan sedang sebenarnya ssangat merugikan.Badan jadi
kurus,suka berkhayal dan pemalas.
5.Madon atau berzina itu menimbulkan penyakit yang dapat
merusak dirinya dan keturunannya.Sekarang penyakit itu dinamakan Sipilis atau
Gonorhu(kencing nanah).
Itulah alasan Sunan Ampel yang sangat disukai dan disetujui
Raja Brawijaya,sehingga bantuan material(uang) dari raja brawijaya terus
mengalir banyak.Raja Brawijaya menganggap agama islam adalah didikan budi
pekerti.Maka ketika sunan ampel mengumumkan bahwa ajarannya adalah agama
islam,raja brawijaya tidak lah marah dan masih tetap memberi bantuan.Raja
Brawijaya tidaklah marah dan masih tetap memberi bantuan.Raja Brawijaya sudah
sangat mempercayai dan mencintai puteri campa dan kemenakannya.
Maka musyawarah para wali tahun
1436 M,ditempatkan di ampel surabaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar