Translate

Minggu, 11 September 2016

Maulana Ahmad Jumadil Kubro



Maulana Ahmad Jumadil Kubro

Beliau dari Mesir.Datang di Jawa tahun 1404 M.Wafat tahun 1465 M,dan dimakamkan di troloyo,trowulan,mojokerto,jawa timur.Troloyo adalah satu setengah kilometer selatannya trowulan.Ada di pertengahan Mojokerto-Jombang.
Riwayat wafatnya dand Muhammad Al Maghrobi
Ketika pembinaan masjid demak sedang berlangsung yaitu tahun 1465 M,di mojopahit sedang diadakan sarasehan(sidang) yang dihadiri pada adipati dan bupati.Semua sama hadir,kecuali adipati demak(Raden Fatah).
Didalam sidang itu diputuskan bila tidak datangnya karena lupa,haruslah raden fatah dipecat.Tetapi bila tidak datangnya karena disengaja,maka haruslah dipecat dan dihukum.Dan diputuskan pula Raden Fatah harus dibawa ke sidang pengadilan.
Lalu berangkatlah sepasukan tentara Mojopahit ke Demak untuk mengambil raden Fatah.Sesampai di demak disampaikanlah keputusan sidang mojopahit,dijawablah oleh raden Fatah,bahwa sedang sibuk membuat masjid.
Pasukan mojopahit yang semuanya beragama hindu dan tak suka akan agama Islam,berkata:”Apa itu masjid? Bukan alasan yang benar.Kamu hanya ditangkap  untuk dibawa kepengadilan mojopahit”.
Dengan marahnya berkatalah Maulana Ahmad Jamadil Kubro:”Usia saya dan Maulana Al Magrobi sudah lebih dari 100 tahun:Biarlah pasukan mojopahit yang meremehkan kepentingan islam kami usir dari sini.Dan akan kami hadapi para adipati mojopahit yang tidak menghargai alasan raden Fatah tentang membangun masjid”.
Adapun para wali lainnya sama diam,karena segan akan tuanya Maulana Ahmad Jamadil Kubro dan Maulana Muhammad Al Maghrobi.Hal ini dianggap oleh dua wali itu sebagai setujunya.Maka digempurnya pasukan mojopahit itu sehingga mundur ke mojopahit.
Kemudian berangkatlah kedua wali itu ke mojopahit untuk memerangi para adipati Mojopahit.Banyak adipati yang mati,namun Maulana ahmad jamadil kubro dan maulana muhammad al maghrobi juga gugur.Maulana ahmad jamadil kubro dimakamkan oleh satri-santrinya ditempat itu.Sedangkan Maulana Muhammad AL Maghrobi dibawa oleh murid-muridnya kepesantrennya di jatinom,klaten,jawa tengah dan dimakamkan di situ.
Peperangan itu terjadinya di desa troloyo sebelah selatan trowulan.Di trowulanlah letak keraton(istana) Mojopahit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar