Maulana Ahmad Jumadil Kubro
Beliau dari Mesir.Datang di Jawa tahun 1404 M.Wafat tahun
1465 M,dan dimakamkan di troloyo,trowulan,mojokerto,jawa timur.Troloyo adalah
satu setengah kilometer selatannya trowulan.Ada di pertengahan
Mojokerto-Jombang.
Riwayat wafatnya dand Muhammad Al Maghrobi
Ketika pembinaan masjid demak sedang berlangsung yaitu tahun
1465 M,di mojopahit sedang diadakan sarasehan(sidang) yang dihadiri pada
adipati dan bupati.Semua sama hadir,kecuali adipati demak(Raden Fatah).
Didalam sidang itu diputuskan bila tidak datangnya karena
lupa,haruslah raden fatah dipecat.Tetapi bila tidak datangnya karena
disengaja,maka haruslah dipecat dan dihukum.Dan diputuskan pula Raden Fatah
harus dibawa ke sidang pengadilan.
Lalu berangkatlah sepasukan tentara Mojopahit ke Demak untuk
mengambil raden Fatah.Sesampai di demak disampaikanlah keputusan sidang
mojopahit,dijawablah oleh raden Fatah,bahwa sedang sibuk membuat masjid.
Pasukan mojopahit yang semuanya beragama hindu dan tak suka
akan agama Islam,berkata:”Apa itu masjid? Bukan alasan yang benar.Kamu hanya
ditangkap untuk dibawa kepengadilan
mojopahit”.
Dengan marahnya berkatalah Maulana Ahmad Jamadil Kubro:”Usia
saya dan Maulana Al Magrobi sudah lebih dari 100 tahun:Biarlah pasukan
mojopahit yang meremehkan kepentingan islam kami usir dari sini.Dan akan kami
hadapi para adipati mojopahit yang tidak menghargai alasan raden Fatah tentang
membangun masjid”.
Adapun para wali lainnya sama diam,karena segan akan tuanya
Maulana Ahmad Jamadil Kubro dan Maulana Muhammad Al Maghrobi.Hal ini dianggap
oleh dua wali itu sebagai setujunya.Maka digempurnya pasukan mojopahit itu
sehingga mundur ke mojopahit.
Kemudian berangkatlah kedua wali itu ke mojopahit untuk
memerangi para adipati Mojopahit.Banyak adipati yang mati,namun Maulana ahmad
jamadil kubro dan maulana muhammad al maghrobi juga gugur.Maulana ahmad jamadil
kubro dimakamkan oleh satri-santrinya ditempat itu.Sedangkan Maulana Muhammad
AL Maghrobi dibawa oleh murid-muridnya kepesantrennya di jatinom,klaten,jawa
tengah dan dimakamkan di situ.
Peperangan itu terjadinya di
desa troloyo sebelah selatan trowulan.Di trowulanlah letak keraton(istana)
Mojopahit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar