Translate

Jumat, 09 September 2016

Usaha dakwah islam ke dalam kerajaan majapahit



Usaha dakwah islam ke dalam kerajaan majapahit

1.Mengapa harus masuk kedalam keraton?
Maulana malik ibrahim telah faham betul akan falsafah hidup masyarakat jawa tentang hubungan antara rakyat dengan rajanya ditinjau dari segi spiritual.Raja adalah sebagai personifikasi Tuhan yang menjelma di alam maya yang masih dekat dengan para dewa.Untuk itu raja wajib disembah dan dihormati serta diindahkan dhawuhnya.Dan hubungan antara rakyat dengan sang raja dianggap sakral,karena rakyat mengangap bahwa setiap raja mempunyai kesaktian dan misteri gaib.
Upacara-upacara baik yang diselenggarakan di dalam lingkungan keraton maupun yang melibatkan rakyat banyak yang bersifat religius persembahan kepada para dewa maupun gusti Allah,semuanya itu sebagai manifestasi kesakralan.Maka rakyat yang berhasil mendapatkan kesempatan sebagai abdi dalem dalam keraton adalah merupakan suatu kebanggaan tersendiri karena bisa dekat dan mengabdi kepada ingkang sinuwun.
Semua itu merupakan sebagian kecil dari sistem patrionisme masyarakat jawa yang bilamana dakwah islam bisa masuk ke dalam lingkungan keraton akan mempercepat islamisasi masyarakat jawa.Terlebih pula bila sang raja bisa memeluk agama islam,maka meskipun ingkang sinuwun tidak paring dhawuh agar rakyat memeluk agama islam,tetapi rakyat tok akan mengikuti agama apa yang dipeluk oleh ingkang sinuwun.Itulah pertimbangan utama yang menjadi dasar mengapa dakwah islam harus masuk ke dalam keraton majapahit.
2.Usaha raja Cermin yang gagal.
Menurut berita yang telah dijelaskan diatas,maka usaha raja cermin bersama maulana malik ibrahim boleh dikatakan gagal,karena raja angkawijaya tidak mau memeluk agama islam.Juga raja angkawijaya yang dipikat oleh baginda raja cermin agar mau memperisterikan puterinya yang bernama dewi sari,ternyata tidak mau.
Dengan demikian maka usaha raja cermin untuk mengajak kalangan atas kerajaan majapahit agar memeluk agama islam tidak berhasil.
3.Rakyat kecil telah ada yang memeluk islam
Meskipun raja majapahit tidak bersedia memeluk agama islam,tetapi menurut bukti sejarah,ketika itu telah ada rakyat kecil di majapahit yang telah memeluk agama islam.
Prof.L.C.Damais,seorang sarjana prancis pernah menyelidiki batu-batu nisan di desa tralaya,sebelah selatan trowulan(teampat lokasi kerajaan majapahit),menemukan bukti ada nisan –nisan yang menunjukkan bahwa orang yang dimakamkan itu adalah orang-orang islam.
Terdapat nisan yang ada tertulis tahun arab,yakni tahun 874 hijriyah atau tahun 1391 Masehi.(Tahun 1391 Masehi adalah tahun kedatangan raja cermin ke majapahit,menurut versi J.Wolbers,yang menurut J.A.B Wiselius ialah pada tahun 1399 Masehi).
Juga terdapat tanda-tanda batu nisannya makam islam dengan titi mangsa tahun-tahun antara 1376 hingga tahun 1475 masehi.Ada juga batu nisan-nisan yang berhiaskan ayat-ayat al quran dan rumus-rumus ibadah,sedangkan batu nisan yang bertuliskan tahun hijriyah menyebutkan nama zainuddin.
Mengingat tahun-tahun pada nisan tersebut,jelaslah bahwa orang-orang islan itu hidup pada puncak kekuasaan kerjaan majapahit yag dirajai oleh rajasanagara atau hayam wuruk(1350-1389 M).
Menurut perkiraan para ahli sejarah,penduduk asli jawa di ibukota kerajaan majapahit yang memeluk agama islam itu karena berkat pengaruh para pedagang muslim yang berasal dari negeri-negeri asing,yakni tanah arab dan india muka.
4.Para bangsawan majapahit yang memeluk islam
Setelah peristiwa pasunda bubat yang berciri tahun saka 1279 bertepatan dengan tahun masehi 1357,maka prabu hayam wuruk menikah dengan bhra prameswara,paduka sori.Dari pernikahan itu lahirlah kusumawardhani atau bhre lasem.Kemudian dari kitab pararaton diberitakan bahwa hayam wuruk memperoleh putera dari selirnya bernama bhre wirabhumi.Jadi yang menjadi raja mewarisi tahta kerjaan majapahit adalah kusumawardhani,bukan bhre wirabhumi yang lahir dari selir.Tetapi perselisihan akhirnya timbul antara keduanya,sehigga timbullah sengketa dan peperangan.
Setelah mahapatih gajah mada meninggal dunia pada tahun 1364 masehi dan prabu hayam wuruk mangkat tahun 1389 Masehi,kerajaan majapahit menjadi suram karena perselisihan di kalangan keluarga.
Pada tahun 1401 masehi timbul perselisihan antara wikramawardhana(suami kusumawardhani) dengan bhre wirabhumi(menak jinggo).Tiga tahun kemudian pecah perang antara majapahit dengan blambangan,lamanya perang dua tahun,antara tahun 1404 hingga 1406 Masehi.
Itulah namanya perang paregreg.
Isteri wikramawardhana yang bernama kusumawardhani melahirkan putera yang bernama suhita.Rani suhita iilah yang berhak atas tahta kerajaan majapahit setelah wikramawardhana mangkat,bukan dua orang putera wikramawardhana dari selir yang bernama bhre tumapel dan sri kertawijaya.
Rani suhita mendapatkan suami hyang parameswara(haji ratnapangkajaya) dari koripan,putera pandan salas.
Karena terlibat perselisihan dan pertengkaran keluarga dengan sejumlah bangsawan lainnya,maka suami rani suhita,hyang parameswara atau haji ratnapangkajaya ini meninggalkan majapahit.Isterinya,rani suhita,karena tidak mau mengikuti suaminya,maka haji ratnapangkajaya pergi sendirian.
Ia mengembara sampai di tumasik(singapura),lalu menetap di malaka dan kemudian membangun kerajaan disana.Sebagai sultan,ia bergelar megat iskandar syah,dan menikah dengan puteri sultan pasai,zainal abidin bahian syah.
Prof.Slamet Mulyana di dalam bukunya berjudul runtuhan kerajaan hindu jawa dan timbulnya negara-negara islam nusantara halaman 159 mengatakan bahwa hakekatnya malaka adalah sebuah kerajaan,yang sedang dibangun.Tetapi smeenjak hyang parameswara memegang kekuasaan malaka itu,malaka berubah menjadi kesultanan,dan berganti nama menjadi megat iskandar syah itu.Hyang parameswara alias haji ratnapangkajaya alias haji megat iskandar syah inilah yang menjadi sultan yang pertama di malaka.Ini terjadi pada tahun 1414 masehi,.Sejak itu mgat iskandar syah memperluas kekuasaan dan wilyahnya ke luar kesultanan malaka hingga sampai di pantai timur sumatera dan pantai timur semenanjung.Daerah aru,rokan,siak,kampar, dan indragiri adlah termasuk daerahnya sultan megat iskandar syah.
Dengan penjelasan diatas itu maka ternyata diantara para bangsawan majapahit telah ada yang memeluk agama islam.Konon ketika maulana ishaq(dari campa),paman raden rahmat atau sunan ampel,pergi ke jawa menyiarkan agama islam,maulana ishaq ini mampir dahulu ke malaka menemui sultan megat iskandar syah.
Di dalam bukunya Prof.Dr.Slamet Mulyana yang lain yang berjudul menuju puncak kemegahan,disebutkan bahwa raden wijaya pernah berperang dengan daha yang para tokohnya terdapat para haji,seperti haji katamakala.itu terjadi pada tahun 1292 masehi(halaman 145).Juga dijelaskan bahwa raja kertanegara mempunyai seorang putri(kecuali tribuana tungga dewi) yang bernama haji rajadewi(halaman 178).
5.Sam po toa lang dan maulana malik ibrahim
Pada jaman dinasti cheng tsu,agama islam berkembang di negeri tiongkok.Para penguasa memberi kesempatan kepada fihak manapun dan dari pemeluk agama apa saja untuk naik dan maju atau untuk menjabat pangkat yang setinggi-tingginya,asal cakap dan sesuai dengan kepandaiannya.
Dalam rangka propaganda untuk mempropagandakan dan memperkenalkan kebesaran tiongkok ke berbagai negara,maka diutuslah sebuah misi yang dipimpin oleh laksamana haji cheng ho(atau sam po bo menurut bahasa hokkian) keberbagai negeri.
Laksamana haji cheng ho yang juga bergelar sam po thay kam itu di dalam memimpin pelayarannya didampingi oleh dua orang tokoh lagi.
Yang pertama bernama Ma Huan(yang kemudian bernama sunan ampel),sebagai sekretaris dan juru bahasa utama.Sunan ampel inilah yag memperistrikan Ni Gede Manila,puteri Aria teja bupati tuban.(Menurut sumber dari klenteng sam po kong semarang,bupati aria teja adalah gan eng cu,kapten cina yang ditempatkan oleh haji cheng ho di tuban,yang kemudian mendapat gelar aria dari majapahit dan diangkay menjadi bupati tuban).
Tokoh kedua yang menjadi pembantu haji cheng ho adalah ong keng hong yang bertindak sebagai juru m udi kapal komandonya.Keduanya ,yakni Ma huan dan ong keng hong pandai berbahasa arab.
Ketiga tokoh itu,yakni haji cheng ho,ma huan dan ong keng hong merupakan tiga orang pendekar besar yang dalam bahasa tionghoa hokkian dinamakan sam po toa lang.Dan konon menurut lidah orang jawa berbunyi dampo awang.
Karena ketiga oran gpendekar itu semuanya beragama islam,maka terkenallah mereka bertiga dengan nama tiga orang pendekar islam.
Misi atau rombongan haji cheng ho dimulai pada tahun 1405 hingga thaun 1433 masehi,selama tujuh kali pelayaran,menyinggahi 30 negara.Bahkan rombongannya juga menyinggahi tanah suci makkah dan semua anggotanya telah menunaikan ibadah haji.
Di indonesia,mereka menyinggahi malaka,pasai dan jawa.
Ketika rombongan sampai di setiap negeri dan kota-kota di indonsesia,haji cheng ho telah berhasil membentuk masyarakat tionghoa islam.Demikianlah,masyarakat tionghoa islam telah berbentuk dipalembang,sambas,dan kota-kota lainnya di indonesia termasuk di jawa.
Di dalam bukunya adhy sukirno berjudul pujangga ma huan disebutkan bahwa ketika terjadi perang paregreg antara wirabhumi dengan wikramawardhana antara tahun 1404 hingga 1406 masehi,banyak orang-orang tionghoa yang ikut berperang di fihak majapahit dan menjadi korban,tewas dalam peperangan antara blambangan dan majapahit itu.(Menurut catatan sejarah,memang telah lama,sejak abad ke 5 masehi terjadi emigrasi orang-orang tionghoa ke nusantara,maka ketika terjadi missi yang dimpimpin cheng ho sampai ke jawa,telah banyak kelompok-kelompok orang tionghoa di berbagai kota).
Karena banyak orang-orang tionghoa yang menjadi korban mati akibat perang paregreg itu,raja wikramawardhana minta maaf kepada raja beng seng cauw,tetapi sang maharaja tiongkok tidak mau menerima pernyataan maaf raja wikramawardhana.Sang maharaja beng seng chauw minta ganti rugi,dan terjadilah perundingan antar kedua belah pihak dengan baik.Pihak tiongkok ketika itu diwakili oleh haji cheng ho.
Memang ketika dalam muhibbahnya yang ke 3 (1412-1415) yang antara lain menyinggahi sumatera dan pada muhibbah yang ke 4(1416-1419) yang antara lain menyinggahi pulau jawa,laksamana haji cheng ho telah terlibat mencampuri urusan dalam negeri.
Sampai di gresik,bertemu dengan maulana malik ibrahim
Dalam muhibbahnya yang ke 4,rombongan haji cheng ho sampai di gresik,setelah singgah di semarang,tuban dan kota-kota di jawa lainnya.
(Pada tahun 1407 rombongan sampai di palembang,tahun 141 sampai di semarang,dan anggota rombongan sering berjamaah sholat di sebuah masjid di semarang yang sekarang berubah menjadi sebuah klenteng gudung batu semarang).
Di bandar gresik,haji cheng ho dan haji ma huan menemui maulana malik ibrahim.Ketika itu di gresik telah berdiri pesantren islam di bawah pimpinan atau asuhan syeikh maulana malik ibrahim.
Di dalam pembicaraanya,Maulana malik ibrahim mengatakan bahwa agama hindu syiwa yang menjadi kepercayaan masyarkat dan kerajaan majapahit telah berada di ambang pintu keruntuhannya.Hal itu disebabkan karena sering terjadinya perselisihan perebutan kekuasaan dan perebutan mahkota diantara keluarga majapahit.Dan juga telah banyak penduduk ibu kota kerajaan itu yang memeluk agama islam.Bahkan sementara bangsawan dan permaisuri kerajaan juga ada yang beragama islam.
Ketika itu Maulana malik ibrahim menyarankan kepada haji cheng ho dan ma huan agar misi dapat menyebarkan agama islam ke ibu kota majapahit atau daerah sekitarnya.
Atas saran Maulana malik ibrahim itu haji ma huan dan rombongannya menghadap raja majapahit.Hyang wisesa alias wikramawardhana(dia memerintah tahun 1389-1427 Masehi).Ketika itu yang menjadi mangkubuminya adalah kanaka.
Di dalam pertemuannya dengan wikramawardhana,haji ma huan alias sunan ampel telah sepakat untuk saling membantu.Raja majapahit itu kemudian mengijinkan ma huan untuk menyebarkan agama islam kepada rakyat majapahit tetapi daerah penyebarannya atau daerah pusatnya ialah di ampel(surabaya sekarang ini).Adapun keijinan dari majapahit itu disebabkan karena hubungan antara majapahit dengan tiongkok telah menjadi semakin baik berkat m isinya haji cheng ho yang telah mengdakan perundingan dan telah terjalin hubungan dagang antara majapahit dengan para pedagang tionghoa.
Kembalilah haji ma huan dari ibukota  majapahit menuju surabaya untuk menyiarkan agama islam kepada masyarakat.
Kemudian atas ijin haji cheng ho,haji ma huan menetap di surabaya,berpisah dengan rombongannya laksamana haji cheng ho.(Perlu diketahui bahwa haji ma huan bukanlah seorang cina tapi orang dari campa,vietnam,yang setelah dewasa kemudian mengabdi kepada raja yang ong dari tiongkok yang bergelar beng seng chauw).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar