Sunan kalijaga (raden syahid)
Raden syahid atau sunan kalijaga
adalah anak adipati pratikno(adipati tuban).Karena pengaruh pergaulannya,dia
menjadi penjudi dan begal(perampok).Ayahnya kewalahan menasehati dan
memarahinya,sampai raden syahid diusir ayahnya dari istana kadipaten.
Kemudian adipati pratikno kirim
berita kepada saudara iparnya(sunan ampel),minta petunjuk dan doa agar raden
syahid menjadi manusia yang baik.Diberitahu pula,bahwa nama raden syahid yang
baru adalah lungkojoyo.
Lalu datanglah sunan ampel bersama
sunan giri ke tuban.Mereka membicarakan kenakalan raden syahid.Lalu sunan ampel
meminta kepada yang hadir yaitu sunan ampel sendiri,sunan giri dan keluarga
adipati pratikno untuk membaca surat yasin empat puluh kali,agar Allah
menyadarkan raden syahid.
Paginya berangkatlah sunan ampel
dan sunan giri ke ampel.Ditengah hutan,dicegatlah keduanya oleh
Lungkojoyo(Raden syahid).Adapun sunan ampel berjalan dimuka sedang sunan giri
berjalan dibeakangnya sambil membawa kitab-kitab gurunya.
Kata lungkojoyo:”Hayo serahkan
barang-barangmu kepadaku,kalau tidak jiwamu akan kubunuh!”
Kata sunan ampel:”Aku tidak
membawa barang.adapun barang-barangku yang sangat berharga dibawa orang yang
ada dibelakangku itu”
Kata Lungkojoyo:”Awes kek,bile
kata-katamu tidak betul akan kubunuh kamu”
Setelah menghadapi sunan giri
berkatalah Lungkojoyo:”Hei pemuda!Serahkanlah barang kakek tadi yang kau bawa
”.
Kata Sunan giri:”Barang ini memang
sangat berharga.Tetapi bila kau jual kepasar,saat ini tidak laku.”
Kata Lungkojoyo:”Coba buka!”Begitu
dibuka ternyata berisi kitab-kitab.
Maka berkatalah Lungkojoyo:”Hei!Kalau
begitu si kakek itu harus kubunuh!”
Kata Sunan giri:”Jangan!itu
guruku.Apakah yang kau hajatkan? ”
Kata Lungkojoyo:”Saya butuh uang
atau barang yang dapat kujual untuk berjudi.Sebab uangku sudah habis.Tadi malam
aku kalah berjudi .”
Kata Sunan giri:”Kalau hajatmu
demikian,ikutilah perintahku.Tutuplah matamu dengan membaca amin-amin”.
Kata Lungkojoyo:”Jangan-jangan
jika mata kupejamkan,kamu berdua akan lari”.
Kata sunan giri:”Tidak!aku tidak
akan lari.Aku berada disampingmu,aku akan berdoa”.
Kata Lungkojoyo:”Tetapi awas jika
kamu berdua lari.Kamu dan kakek akan aku bunuh.”
Sesudah sunan giri berdoa dan
perintah sunan giri dotaati,pohon enau(aren=kolang-kaling) yang dimuka
mereka,pohonnya menjadi perak,sedang daunnya dan buahnya menjadi emas.Lungkojoyo
merasa heran dan tertarik,begitu mudahnya membikin emas dan perak.
Lalu berkatalah Lungkojoyo:”Aku
hidup atau mati mau ikut kamu untuk belajar!”.
Jawab sunan giri:”Jangan mengikuti
aku,Tetapi ikutilah orang tua yang
sedang dimuka itu yang mempunyai barang berharga ini.Beliaulah guruku
dan mertuaku.”
Kemudian Lungkojoyo berlari
mengejar sunan ampel,sambil berkata:”Kiai ,hamba mau ikut.”
Kata sunan ampel:”Bagaimana
kamu?”.
Kata Lungkojoyo:”Hamba mau ikut
kemana saja yang kiai kehendaki.Mati hidupku aku serahkan pada kiai”.
Kata sunan ampel:”Apa kamu kuat
mengikuti jejakku?”.
Jawab Lungkojoyo:”Hamba rasa
kemana dan amal apapun saja,diri hamba akan kuat.”
Kemudian Lungkojoyo berjalan
dibelakang sunan ampel pulang ke ampel surabaya.
Ditengah perjalanan terhalanglah
mereka sungai yang besar lagi dalam dan banyak buayanya,itulah bengawan solo.
Lalu berkatalah Lungkojoyo:”Kiai
marilah kehulu sungai,disana ada perahu penyeberangan.”
Kata Sunan Ampel:”Loo bagaimana
kamu.Tadi congkakmu begitu terhadap manusia.Sekarang menyebrang sungai kamu
tidak berani.Kalau begitu tunggulah kamu disini,sambil menjaga tongkatku ini ”.
Lalu Lungkojoyo melihat sunan
ampel dan sunan giri berjalan dipermukaan air dengan selamat dan tidak kurag
suatu apapun.Maka Lungkojoyo bertambah taat dan tekunnya memangku sunan
ampel.Dengan takdir Allah,Sunan ampel lupa akan lungkojoyo yang membawa
tongkatnya ditepi bengawan solo sampai sewindu(delapan tahun).
Setelah sewindu sunan ampel ingat
akan lungkojoyo.Lalu menyuruh sebagian santrinya untuk mencari lungkojoyo
ditepi bengawan solo.Ternyata ditepi bengawan solo ditempat lungkojoyo
berada,sudah ditumbuhi banyak tumbuh-tumbuhan.Sehingga lungkojoyo tidak
terlihat.Setelah tumbuh-tumbuhan itu dibabati(dipotongi),barulah terlihat
lungkojoyo.Karena itulah lungkojoyo disebut sunan kalijaga.
Dan ternyata raden syahid atau
lungkojoyo atau sunan kalijaga dapat berjalan dipermukaan air menyeberangi
bengawan solo.
Sesampai di ampel,sunan kalijaga
belajar dengan tekunnya,sehingga menjadi orang alim dan mempunyai karomah.Maka
beliau lalu diambil menantu sunan ampel,dikawinkan dengan chafsah.
Lalu sunan kalijaga mendirikan
pesantren di kadilangu demak.Pada tahun 1463 M,Sunan kalijaga dimasukkan
sebagai anggota walisongo mengganti syeikh subakir yang pulang ke persia(Iran).
Pada tahun 1465 M,beliau ikut
mendirikan masjid demak,dimana beliau terkenal membuat tiang masjid dari
tatal(potongan kayu jati) yang ditempelkan seakan-akan memakai lem.Adapun
tulisan yang dimuka masjid”Sirna ilang kertaning bumi” adalah tahun 1400 saka
atau tahun 1468 M,tahun berdirinya kerajaan demak,atau hancurnya majapahit.
Selisih tahun antara masehi dan
saka ialah 68 tahun.Sunan kalijaga mempunyaai anak yang nantinya diangkat pula
menjadi anggota walisongo yaitu raden said atau sunan muria.
Makam sunan kalijaga di kadilangu
demak.
Cara dakwahnya beraneka cara:
1.Sunan kalijaga mempunyai ide
dalam menceritakan cerita wayang(riwayat orang-orang berilmu di india) dengan
wayag kulit.Disini menunjukan bahwa manusia hidup itu ada yang mengatur.Dan
sebagai dalang dapat memasukan nasehat-nasehat.
2.Mengarang beberapa lagu yang
bersifat nasehat diantaranya:”Sluku-sluku batok.Batoke ela elo.Siromo menyang
solo.Oleh-oleh payung munto.Mak jentit lolo loba.Wong mati ora obah.Nek obah
medeni bocah.”
Artinya:orang
hidup itu seperti permainan batok(tempurung kelapa) yaitu keluar
masuk.Mula-mula masuk kehidupan dunia lalu keluar dari kehidupan.Kemudian masuk
kekuburan dan nanti keluar dari kuburan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar