Sunan bonang(raden makdum ibrahim)
Makdum ibrahim adalah anak keempat
dari sunan ampel dengan dewi condrowati binti brawijaya.
Beliau disebut dengn sunan
bonang,karena cara berdakwahnya dengan memakai bonang yaitu alat musik dari
lempengan besi yang ditonjolkan.
Membunyikan bonang itu didalam masjid,sehingga
banyak orang ingin mendengar suara bonang yang merdu itu dari dekat.Masjid itu
diatur hanya punya satu pintu.Orang berkerumun di depan pintu.Disamping pintu
itu diberi kolam.Mereka diperbolehkan masuk dengan membasuh kaki terlebih
dahulu.Sesampai mereka didalam masjid,mereka diajari pelajaran islam dengan
dilagukan dan memakai bunyi musik
bonang.Mereka dirumah sering mengulang pelajaran sunan bonang sambil
mengamalkan.
Begitulah agama islam tersebar di
Tuban,bawean,madura dan jepara lewat lagu dan alat kesenian.
Yang dapat diketahui isteri sunan
bonang ada dua yaitu anak adipati tuban(isteri adipati tuban adalah bibinya)
dan dewi hiroh dari madura.
Sunan bonang wafat di bawean.Lalu
murid-muridnya yang ada di Tuban meminta supaya dikubur di Tuban.Tetapi
murid-muridnya yang ada di bawean mempertahankan agar mayat sunan bonang
dimakamkan di bawean.Lalu santri-santri sunan bonang yang dari tuban menyirep
penjaga mayat gurunya.Setelah penjaganya tertidur,mayat sunan bonang yang sudah
dikafani itu dibawa dan dinaikkan keperahu,lalu dibaw ke tuban.Anehnya di
bawean mayat sunan bonang masih ada,hanya kafannya tinggal satu.Sedang mayat
sunan bonang yang dibawa ke tuban kafannya juga tinggal satu.Sehingga mayat
sunan bonang terkubur di dua tempat.
1.Di barat masjid sunan
bonang(timur kota tuban).
2.Dikampung tegal gubuk(barat
tambak bawean).
Sunan
bonang mulai menjadi anggota walisongo pada tahun 1463 M.Menggantikan Maulana
Hasanudin yang wafat di banten tahun 1462 M
Tidak ada komentar:
Posting Komentar