Translate

Minggu, 11 September 2016

Sunan bonang(raden makdum ibrahim)



Sunan bonang(raden makdum ibrahim)

Makdum ibrahim adalah anak keempat dari sunan ampel dengan dewi condrowati binti brawijaya.
Beliau disebut dengn sunan bonang,karena cara berdakwahnya dengan memakai bonang yaitu alat musik dari lempengan besi yang ditonjolkan.
Membunyikan bonang itu didalam masjid,sehingga banyak orang ingin mendengar suara bonang yang merdu itu dari dekat.Masjid itu diatur hanya punya satu pintu.Orang berkerumun di depan pintu.Disamping pintu itu diberi kolam.Mereka diperbolehkan masuk dengan membasuh kaki terlebih dahulu.Sesampai mereka didalam masjid,mereka diajari pelajaran islam dengan dilagukan dan memakai bunyi  musik bonang.Mereka dirumah sering mengulang pelajaran sunan bonang sambil mengamalkan.
Begitulah agama islam tersebar di Tuban,bawean,madura dan jepara lewat lagu dan alat kesenian.
Yang dapat diketahui isteri sunan bonang ada dua yaitu anak adipati tuban(isteri adipati tuban adalah bibinya) dan dewi hiroh dari madura.
Sunan bonang wafat di bawean.Lalu murid-muridnya yang ada di Tuban meminta supaya dikubur di Tuban.Tetapi murid-muridnya yang ada di bawean mempertahankan agar mayat sunan bonang dimakamkan di bawean.Lalu santri-santri sunan bonang yang dari tuban menyirep penjaga mayat gurunya.Setelah penjaganya tertidur,mayat sunan bonang yang sudah dikafani itu dibawa dan dinaikkan keperahu,lalu dibaw ke tuban.Anehnya di bawean mayat sunan bonang masih ada,hanya kafannya tinggal satu.Sedang mayat sunan bonang yang dibawa ke tuban kafannya juga tinggal satu.Sehingga mayat sunan bonang terkubur di dua tempat.
1.Di barat masjid sunan bonang(timur kota tuban).
2.Dikampung tegal gubuk(barat tambak bawean).
Sunan bonang mulai menjadi anggota walisongo pada tahun 1463 M.Menggantikan Maulana Hasanudin yang wafat di banten tahun 1462 M

Tidak ada komentar:

Posting Komentar