Sunan kota(Panembahan Jiwun=raden
fatah)
Namanya yang asli ialah raden
hasan putra raja brawijaya.Beliau punya saudara kembar,yaitu raden
husain(daipati terung,kediri).Waktu kecil
keduanya diasuh oleh arya sedamar(adipati sriwijaya) yang beragama
islam.Lalu meneruskan belajar pada sunan ampel.Kemudian belajar tata negara
pada pai li biang di sriwijaya.
Sekembali dari sriwijaya,raden
hasan diangkat jadi adipati di bintoro,sedang raden husain jadi adipati di
terung kediri.
Pada mulanya akan ditolak berada
di bintoro,karena daerahnya kering tiada air.Tetapi beliau minta pendapat
saudara-saudara seperguruannya yaitu sunan giri,sunan kalijaga,sunan
bonang,sunan drajat sedayu,dll.Para wali menyarankan untuk menerimanya,karena
daerahnya sangat strategis yaitu tidak jauh dari laut.Adapun masalah air akan
dimintakan kepada Allah.
Sesampai di bintoro,para wali
menggali lubang sambil berdoa:”Allahumma-j’alhu dza maain dzaa maa’in,dzaa
maa’in”(Ya Allah buatlah dia punya air,punya air,punya air).Doa mereka
dikabulkan Allah.Sejak itu bintoro dirubah namanya menjadi demak artinya punya
air.Hal ini terjadi pada tahun 1463 M,setelah sidang wali ketiga di ampel,yang
mana sudah masuk menjadi anggota wali:sunan giri ,sunan kalijaga,sunan bonang
dan sunan drajat.
Pada tahun 465 M.Para wali
berkumpul di demak untuk membuat masjid,dalam sepuluh hari jadilah masjid,yaitu
dari tanggal 1 dzulhijjah hingga 10 dzulhijjah.
Pada tahun 1466 M,raden fatah dan
fathullah khan(faletehan) diangkat menjadi anggota walisongo mengganti maulana
ahmad jamadil kubro dan maulana muhammad al maghrobi yang gugur di mojopahit
.Sejak itu beliau bergelar sunan kota.
Setelah wafatnya ayahnya yaitu
raja brawijaya kertabumi pada tahun 1400 saka atau tahun 1468 M,sunan kota
memproklamirkan diri sebagai sultan demak dengan gelar raden fatah atau
panembahan jiwun.
Selama raden fatah di demak baik
sebelum mengikrarkan diri sebagai raja(1468) atau sebelumnya(1463) beliau
mengajar agama islam dengan membuka pesantren di demak.
Sebetulnya mojopahit pada tahun
1468 M diserang dan diduduki girindrawardhana(keturunan raja kediri),lalau
diganti anaknya yang bernama prabu udara.Pada tahun 1518 M,raden fatah
menyerang prabu udara,raja mojopahit yang bukan keturunan brawijaya
kertabumi/raden wijaya.Lalu meindahkan semua tanda kebesaran mojopahit yang
berupa senjata keris,tombak,payung,dll ke demak.
Beberapa
waktu setelah kemenangan itu,wafatlah raden fatah,dan dimakamkan diserambi
utara masjid demak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar