Translate

Minggu, 11 September 2016

Riwayat Syeikh Siti Jenar



Riwayat Syeikh Siti Jenar

Nama aslinya adalah hasan ali saksar,berasal dari persia(iran).Beliau belajar ilmu syariat atau fiqih dan hakekat(tasawuf) selama delapan tahun pada sunan ampel.Setelah sunan ampel wafat beliau melanjutkan belajar pada syarif hidayatullah(sunan gunung jati ) selama dua tahun.
Kemudian membuka pesantren di lemah abang(siti jenar),sehingga beliau dikenal sebagai syeikh siti jenar.Dipesantrennya beliau sering jadzab(lupa syariat) mengerjakan hakekat(sholat batin).Karena nikmatnya mengerjakan hakekat,beliau banyak pula meninggalkan kebiasaan hidup manusia seperti makan,minum,tidur dll.
Pada suatu ketika anggota walisongo kurang satu .Atas pendapat giri,syeikh siti jenarlah yang patut menduduki lowongan itu.Kemudian sunan giri sebagai ketua walis ongo mengganti mertuanya(sunan ampel) yang telah wafat.Sunan gir imemanggil para wali diajak musyawarah tentang pengisian anggota wali songo yang lowong.Mereka setuju untuk mendudukan Syeikh Siti Jenar.
Lalu Sunan Giri mengirim utusan ke Syeikh Siti Jenar.Ketika utusan sunan giri sampai di lemah abang(siti jenar),utusan itu menyampaikan panggilan sunan giri.Jawab syeikh siti jenar:”Kembalilah kamu ke giri,katakan pada sunan giri,bahwa syeikh siti jenar tidak ada.Yang ada disini hanya Allah SWT. ”
Lalu pesuruh itu kembali ke giri,kemudian menyampaikan apa yang dikatakan oleh syeikh siti jenar.Setelah itu sunan giri mengirim utusan lagi ke Syeikh Siti Jenar,menyuruh supaya syeikh siti jenar datang kepada Allah.
Setelah panggilan itu disampaikan,berkatalah Syeikh Siti Jenar:”Suruh sunan giri mengaji lagi!Apa tidak tahu bahwa Allah ada dimana-mana,dan Allah lebih dekat dari pada tenggorokan dan pembuluh darah aurta.”
Kemudian para wali mufakat,untuk menyerahkan panggilan kepada pemerintah demak.Ketika dipanggil sultan demak,jawabannya juga seperti kepada sunan giri.Lalu para wali menyarankan panggilan dialihkan kepada gurunya kanjeng sunan gunung jati.
Ketika dipanggil sunan gunung jati,datanglah syeikh siti jenar.Ketika para wali sholat istilahi,syeikh siti jenar mengerjakan sholat batin.Kemudian para wali mufakat sama mengatakan,bahwa sikap syeikh siti jenar itu bisa merusak syariat.
Bila orang mengikutinya,tak bedalah ibadahnya orang hindu yaitu bersemedi tanpa rukuk sujud sebagaimana yang diajarkan nabi Muhammad SAW.
Dengan hal itu maka sunan kudus menyatakan bahwa syeikh siti jenar harus dipotong lehernya.Para wali lainnyapun sependapat.Setelah syeikh siti jenar dibunuh dan diselesaikan upacara mayatnya,maka badannya dikubur diutara pengimaman masjid agung cirebon.Sedang kepalanya dikubur di desa melati.Hal ini terjadi pada tahun1480 M.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar