Translate

Rabu, 10 Agustus 2016

1. Sejarah pemerintahan gresik selayang pandang



1. Sejarah pemerintahan gresik selayang pandang

Menurut banun mansur BA dalam tulisannya berjudul sejarah masuknya islam ke gresik(mimbar ulama no.5 tahun ke 1),membagi periode dari sejarah pemerintahan gresik menjadi tiga bagian ,yakni:
1.Zaman pemerintahan giri
Aktivitas pemerintahan giri dimulai dari giri(sekarang termasuk wilayah kecamatan kebomas kabupaten gresik),yakni kurang lebih pada sekitar tahun 1470 M,disana telah berdiri pusat pemerintahan yang dipimpin oleh sunan giri,yang nama kecilnya adalah joko samodra atau raden paku.
Dr.H.J De Graaf mengatakan dalam bukunya Geschiedenid van indonesie halaman 89,bahwa prabu satmata(sunan giri) pulang dari bepergiannya(dari malaka atau makkah),maka ia memperkenalkan diri kepada dunia,kemudian berkedudukan di atas sebuah bukit di gresik, dan ia menjadi orang pertama yang paling terkenal dari sunan-sunan giri yang ada.Diatas gunung tersebut seharusnya terdapat istana,karena dikalangan rakyat dibicarakan adanya giri kedaton(kerajaan giri).Murid-murid berdatangan dari segala jurusan,seperti maluku,madura,lombok,makasar,hitu dan ternate.Demikian keterangan de graaf.
Moh.Dahlan Mansur dalam kita dan dunia jilid I halaman 80 (1956) mengatakan bahwa kerajaan –kerajaan islam yang berada di jawa maupun maluku yang memerlukan pengesahan terlebih dahulu ke sunan giri bila akan menobatkan seseorang raja atau sultan.
Demikianlah,pemerintahan giri tersebut berlangsung terus sampai kira-kira selama 200 tahun.Setelah sunan giri,yang menguasai pemerintahan giri adalah para anak keturunannya.Maka setelah sunan gir wafat,kekuasaan dipegang oleh penggantinya,berturut-turut yakni sunan dalem,sunan sedamargi,sunan prapen,panembahan kawis guwa,panembahan agung,pangeran sidengrana,pangeran mas witono,pangeran singonegoro,pangeran singosari yang mangkat pada tahun 1679 ikut melawan dan bertempur menghadapi serbuan tentara sultan amangkurat II yang dibantu oleh VOC dan Jongker bersama-sama menyerbu ke giri.
Penyerbuan ke giri oleh amangkurat II itu adalah dalam rangka penumpasan terhadap pemberontak yang dipimpin oleh trunajaya,seorang murid atau santri giri.Adapun sebabnya trunajaya memberontak adalah karena melawan amangkurat I yang bekerjasama dengan Belanda di dalam perbuatannya yang sewenang-wenang terhadap ulama.Setelah pangeran singosari mangkat,maka giri kedaton pun lenyap dari percaturan sejarah.Yang ada di giri hanyalah petugas yang mengurus dan memelihara makam-makam sunan-sunan giri beserta peninggalannya.Petugas tersebut tak lebih dari juru kunci pesareyan juga.
2.Zaman pemerintahan tandes
Ketika giri telah hancur,amangkurat mengangkat penguasa baru yang berkedudukan di tandes,bernama kyai nolodiko,seorang bangsawan dari surabaya yang pernah berjasa kepada amangkurat.Setelah kyai nolodiko wafat,tandes(gresik) jatuh kepada putranya,bernama bagus dono.Tetapi  bagus dono memerintah tidak lama,karena amangkurat II memberhentikannya,dan kekuasaan tandes diserahkan kepada bagus poespodiwongso atas persetujuan gubernur betawi.Penguasa baru ini berpangkat bupati dan bergelar kyai tumenggung poesponegoro,yang diangkat tahun 1617 saka,sebagai bupati pertama tandes,yang masih mempunyai garis keturunan adipati terung yang pernah memerintah surabaya pada jaman kesultanan demak.
Sejak saat itu tandes praktis dibawah kekuasaa VOC.Dan,mulai saat itu pula tandes dibawah seorang residen belanda,dan pada jaman daendeles,tandes dijadikan sebuah kadipaten dengan penguasa yang bergelar adipati.
3.Zaman pemerintahan gresik
Sampailah pada tanggal 1 April 1906,pemerintah hindia belanda membentuk pemerintahan kota diberbagai kota di indonesia.Termasuk surabaya yang sebelumnya berstatus kadipaten seperti tandes itu.Setelah ada perubahan tersebut,kadipaten tandes dihapuskan dan dibentuk kabupaten baru di surabaya,dan bupatinya pun dipindahkan dari tandes ke surabaya.
Demikianlah,status gresik merupakan daerah yang termasuk kabupaten surabaya,sampai pada tahun 1974.
Kemudian dengan adanya peraturan pemerintah RI no 38,tahun 1974,lembarannegara no 152,1974,tertanggal 1 nopember 1974,nama kabupaten surabaya diubah dengan resmi menjadi kabupaten gresik,dan ibukotanya juga kembali ke kota gresik.Peresmiannya dilakukan oleh gubernur mohammad nur tanggal 27 februari 1975,dengan bupatinya letkol laut soefelan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar