1. Sejarah pemerintahan gresik selayang pandang
Menurut banun mansur BA dalam tulisannya berjudul sejarah
masuknya islam ke gresik(mimbar ulama no.5 tahun ke 1),membagi periode dari
sejarah pemerintahan gresik menjadi tiga bagian ,yakni:
1.Zaman pemerintahan giri
Aktivitas pemerintahan giri dimulai dari giri(sekarang termasuk
wilayah kecamatan kebomas kabupaten gresik),yakni kurang lebih pada sekitar
tahun 1470 M,disana telah berdiri pusat pemerintahan yang dipimpin oleh sunan
giri,yang nama kecilnya adalah joko samodra atau raden paku.
Dr.H.J De Graaf mengatakan dalam bukunya Geschiedenid van
indonesie halaman 89,bahwa prabu satmata(sunan giri) pulang dari
bepergiannya(dari malaka atau makkah),maka ia memperkenalkan diri kepada
dunia,kemudian berkedudukan di atas sebuah bukit di gresik, dan ia menjadi
orang pertama yang paling terkenal dari sunan-sunan giri yang ada.Diatas gunung
tersebut seharusnya terdapat istana,karena dikalangan rakyat dibicarakan adanya
giri kedaton(kerajaan giri).Murid-murid berdatangan dari segala jurusan,seperti
maluku,madura,lombok,makasar,hitu dan ternate.Demikian keterangan de graaf.
Moh.Dahlan Mansur dalam kita dan dunia jilid I halaman 80
(1956) mengatakan bahwa kerajaan –kerajaan islam yang berada di jawa maupun
maluku yang memerlukan pengesahan terlebih dahulu ke sunan giri bila akan
menobatkan seseorang raja atau sultan.
Demikianlah,pemerintahan giri tersebut berlangsung terus
sampai kira-kira selama 200 tahun.Setelah sunan giri,yang menguasai
pemerintahan giri adalah para anak keturunannya.Maka setelah sunan gir
wafat,kekuasaan dipegang oleh penggantinya,berturut-turut yakni sunan
dalem,sunan sedamargi,sunan prapen,panembahan kawis guwa,panembahan
agung,pangeran sidengrana,pangeran mas witono,pangeran singonegoro,pangeran
singosari yang mangkat pada tahun 1679 ikut melawan dan bertempur menghadapi
serbuan tentara sultan amangkurat II yang dibantu oleh VOC dan Jongker
bersama-sama menyerbu ke giri.
Penyerbuan ke giri oleh amangkurat II itu adalah dalam
rangka penumpasan terhadap pemberontak yang dipimpin oleh trunajaya,seorang
murid atau santri giri.Adapun sebabnya trunajaya memberontak adalah karena
melawan amangkurat I yang bekerjasama dengan Belanda di dalam perbuatannya yang
sewenang-wenang terhadap ulama.Setelah pangeran singosari mangkat,maka giri
kedaton pun lenyap dari percaturan sejarah.Yang ada di giri hanyalah petugas
yang mengurus dan memelihara makam-makam sunan-sunan giri beserta
peninggalannya.Petugas tersebut tak lebih dari juru kunci pesareyan juga.
2.Zaman pemerintahan tandes
Ketika giri telah hancur,amangkurat mengangkat penguasa baru
yang berkedudukan di tandes,bernama kyai nolodiko,seorang bangsawan dari
surabaya yang pernah berjasa kepada amangkurat.Setelah kyai nolodiko
wafat,tandes(gresik) jatuh kepada putranya,bernama bagus dono.Tetapi bagus dono memerintah tidak lama,karena
amangkurat II memberhentikannya,dan kekuasaan tandes diserahkan kepada bagus
poespodiwongso atas persetujuan gubernur betawi.Penguasa baru ini berpangkat
bupati dan bergelar kyai tumenggung poesponegoro,yang diangkat tahun 1617
saka,sebagai bupati pertama tandes,yang masih mempunyai garis keturunan adipati
terung yang pernah memerintah surabaya pada jaman kesultanan demak.
Sejak saat itu tandes praktis dibawah kekuasaa VOC.Dan,mulai
saat itu pula tandes dibawah seorang residen belanda,dan pada jaman daendeles,tandes
dijadikan sebuah kadipaten dengan penguasa yang bergelar adipati.
3.Zaman pemerintahan gresik
Sampailah pada tanggal 1 April 1906,pemerintah hindia
belanda membentuk pemerintahan kota diberbagai kota di indonesia.Termasuk
surabaya yang sebelumnya berstatus kadipaten seperti tandes itu.Setelah ada
perubahan tersebut,kadipaten tandes dihapuskan dan dibentuk kabupaten baru di
surabaya,dan bupatinya pun dipindahkan dari tandes ke surabaya.
Demikianlah,status gresik merupakan daerah yang termasuk
kabupaten surabaya,sampai pada tahun 1974.
Kemudian dengan adanya peraturan pemerintah RI no 38,tahun
1974,lembarannegara no 152,1974,tertanggal 1 nopember 1974,nama kabupaten
surabaya diubah dengan resmi menjadi kabupaten gresik,dan ibukotanya juga kembali
ke kota gresik.Peresmiannya dilakukan oleh gubernur mohammad nur tanggal 27
februari 1975,dengan bupatinya letkol laut soefelan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar