Translate

Sabtu, 06 Agustus 2016

11.Sehari nikah dua kali



11.Sehari nikah dua kali

Raden paku telah resmi bertunangan dengan puteri sunan Ampel yang bernama dewi murtasiah.Hari perkawinan atau upacaraaqidpun telah ditentukan pula.
Tetapi ada peristiwa aneh yang tidak diduga sebelumnya.Seorang bangsawan Majapahit yang bertempat tinggal di surabaya mempunyai nadzar,atau katakanlah sebagai pengumuman saymebara,yakni barang siapa yang dapat mengambil buah delima yang masih tergantung di atas pohon,maka dialah yang kana menjadi menantunya,atau akan dijodohkan dengan anak perempuannya yang amat cantik,yaitu dewi wardah.Adapun nama bangsawan keturunan Majapahit itu adalah Ki Ageng Bungkul
Mengapa sampai buah delima dibuat sayembara?
Konon pohon delima yang berada di dalam pekarangan rumah Ki Ageng Bungkul itu telah membawa korban banyak orang.Setiap ada orang yang berani memanjatnya dan mengambil buah delima itu,biasanya jatuhlah orang tersebut dan akhirnya meninggal dunia.Entah pohon delima maacam apakah itu,sampai segawat itu,tidak ada orang yang tahu.
Dengan tidak sengaja,raden paku lewat dibawah pohon delima yang gawat itu.Tiba –tiba kepala raden paku kejatuhan buah delima yang masak dari pohon yang gawat itu.Peristiwa ini kemudian dihaturkan oleh raden paku kepada gurunya,sunan ampel,sambil memperlihatkan buah delima yang menjatuhi kepalanya tadi.
“Sudah ditaqdirka oleh Allah bahwa engkau akan diambil menantu oleh Ki Ageng Bungkul dan dijodohkan dengan anak perempuannya,dewi wardah,hai raden”,kata sunan ampel kepada raden paku.
“Padahal saya akan diijabkan mendapat puteri kanjeng unan ,dewi murtasiah”,tanya raden paku dengan herannya.
“Tidak mengapa raden....,nanti setelah engkau saya ijabkan dengan dewi murtasiah,hari itu pula engaku diijabkan lagi dengan dewi wardah”,jawab sunan ampel.
Sungguh benar terjadi,bahwa di dalam sehari,raden paku diijabkan dua kali,artinya sehari dinikahkan dua kali,mendapat dua istri .
Ibu angkat raden paku,Nyai Gede Pinatih amat gembira menyaksikan peristiwa tersebut.
Di dalam cerita lain,tentang peristiwa perkawinan raden paku sehari nikah dua kali itu diceritakan sebagai berikut:
Dengan sengaja ki Ageng Bungkul melemparkan buah delima yang telah masak itu ke tengah aliran sungai kali mas yang mengalir membelah kota Surabaya.Kebetulan sekali,pada pagi hari itu raden paku mandi dan mengambil air wudhu di kali mas,karena biasanya para santri sunan ampel memag sama mandi dan mengambil air wudhu di sungai tersebut.
Baru saja raden paku mencebur dan merendam diri dalam sungai,tersentuhlah badannya dengan buah delima.Kemudian buah delima itu diambilnya dan diserahkan kepada gurunya,sunan ampel.
Ki ageng bungkul kemudian menuruti aliran sungai dan mencari siapa orangnya yang menemukanbuah delima itu.Barang siapa yang menemukan buah delimanya itu akan dijodohkan dengan puterinya dewi wardah.
Ternyata raden pakulah yang beruntung menemukan buah delima itu.Dan ia kemudian dinikahkan dengan dewi wardah,setelah pada hari itu pula ia dinikahkan dengan puteri sunan ampel,dewi murtasiah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar