20.Ramalan sunan giri tentang aliran kebatinan
Sunan giri mengadili siti jenar yang murtad dari ajaran
islam.Ternyata siti jenar mengajarkan agama manunggaling kawula gusti atau
bersatunya Tuhan dengan mahkluk,yang mana ajaran-ajaran tersebut adalah sebagai
pokok dari ajaran kebatinan.Segala paham jawa yang diidentikan dengan aliran
kebatinan tidak lepas dari falsafah manunggaling kawula gusti.
Akhirnya siti jenarpun dihukum pancung.
Dengan matinya siti jenar,perkara tidak selesai,faham yang
sesat yang disebarkan oleh siti jenar tidak berhenti hingga saat ini.Tetapi
paham ittihad,hulul,inkarnasi dan paham-paham sesat lainnya yang diajarkan siti
jenar itu telah terlanjur tersebar luas dikalangan masyarakat awam.Tentu saja
setelah matinya siti jenar,paham tersebut telah tertanam dihati orang awam,dan
ada juga pengikut siti jenar yang menonjol.Orang ini tentulahmenjadi pemuka
atau pemimpin dari orang yang mengikuti pahamnya siti jenar.
Diantara murid-murid siti jenar yangmengikuti paham yang
sesat itu adalah ki ageng pengging(ki kebo kenanga),ki ageng tingkir,pangeran
penggung,ki lonthang semarang,ki ageng ngerang,ki ageng butuh,ki ageng sela,ki
ageng giring,dan lain-lainnya.
Diantara murid siti jenar itu, ki kebo kenanga adalah yang
paling gigih dan tersohor di dalam mempertahankan ajaran dan paham siti
jenar.Setelah ki ageng kenanga atau ki ageng pengging,tercatatlah ki lonthang
semarang.
Ki ageng pengging adalah putra adipati andayaningrat(putera
menantu raja brawijaya V) yang berdomisili di pengging.Pada mulanya ki ageng
pengging telah memeluk agama islam,tetapi setelah mendapat pengaruh dari siti
jenar,maka ki ageng pengging ini murtad dan akhirnya menjadi pembela ajaran
siti jenar dengan fanatiknya.
Setelah adipati andayaningrat meninggal dunia,maka
puteranya,ki ageng pengging ini menggantikan ayahnya menjadi bupati di
pengging.Setelah siti jenar meninggal dunia dihukum pancung,maka ki ageng
pengging inilah yang melanjutkan ajaran siti jenar dengan mengajarkannya kepada
rakyat. Pengaruh dari bupati pengging amat besar dikalangan rakyat dan
sampai-sampai dikhawatirkan akan menggoyahkan demak.Bila ulah bupati pengging
dibiarkan,amaka pastilah akan terjadi peristiwa yang tidak diinginkan yang akan
menimpa kerajaan demak dan islam,kerajaan islam demak tentulah terancam
kehancuran.
Kekhawatiran demak itu beralasan sekali,karen ternyata
bupati pengging telah lama tidak datang menghadap ke demak,sedangkan info-info
telah masuk ke kerajaan bahwa rakyat telah terkena provokasi dari
pengging.Terdengar pula kabar bahwa bupati pengging akan memisahkan diri dari
demak dan mendirikan kerajaan di pengging.
Betapapun alasan pengging untuk tidak setuju kepada
demak,naik karena alasan membalas dendam atau menuntut bela atas kematian siti
jenar,ataupun karena alasan rebutan kursi dan kedudukan atau rebutan
wilayah,ataupun karena sentimen agama dan sebagainya,namun semua itu adalah
jelas mengancam kerajaan demak.Maka para walipun bermusyawarah tentang kasus
pengging.Terlebih pula bupati pengging ini masih kerabat dekat dengan majapahit,maka
demak haruslah bertindak cepat terhadap pengging.
Usaha untuk memanggil ki ageng pengging ke ibukota tidak
berhasil.Bahkan para utusan demak diajak berdebat tentang masalah
ideologi.Sepulangnya para utusan demak itu disiarkanlah kepada rakyat bahwa utusan
wali kalah debat dengan ki ageng pengging.
Utusan terakhir demak diberitahu oleh bupati pengging bahwa
setelah tiga tahun kemudian bupati pengging baru akan bersedia menghadap
demak.Tetapi setelah waktu yang diminta pengging habis,bupati pengging tetap
tidak mau datang.Maka datanglah sunan kudus beserta tujuh orang pengiringnya ke
pengging.Bupati pengging setelah didatangi sunan kudus itu tetap menolak tidak
mau menghadap ke demak untuk mempertanggung jawabkan segala
tindakannya.Akhirnya setelah mengalami perdebatannya dengan sengit dengan sunan
kudus,bupati pengging itupun dijatuhi hukuman pancung oleh sunan kudus seketika
itu juga.
Bupati pengging telah mati.Dan para wali tealh agak lega
sedikit karena ancaman ideologi sesat dari ajaran siti jenar telah dipotong
pula.Namun peristiwa itupun masih ada kelanjutannya lagi.
Pada suatu hari,sunan giri duduk termenung.Istri beliau pun
bertanya kepada sunan giri,”ada apa gerangan wahai kanda,sampai kakanda
termenung demikian?” demikian tanya istri sunan giri pada suatu hari.
“Wahai adinda,saya berdiam diri ini adalah sedang merasakan
perubahan jaman yang akan datang.Nanti akan terjadi banyak orang-orang yang
mengaku bisa mendapatkan wahyu dari Tuhan Allah,tetapi sebenarnya mereka itu
telah jauh dan meninggalkan ajaran agama.Menurut perasaanya,mereka itu telah
mendapat ilmu kesempurnaan,tetapi jika diperintahkan mendirikan sholat,katanya
mereka telah mendirikan sholat dhaim dan mengakui telah mendapat tahu segala
sesuatu dengan pasti.Orang demikian itu adalah yang tergelincir ilmunya,dan
gurunya digoda oleh iblis,maka muridnya mejadi keranjingan.”
Kata sunan giri selanjutnya,”Berpuasa pun mereka tidak
mau,katanya tindak tanduknya seudah baik,tak perlu berpuasa.Sikap demikian ini
sebenarnya sikap orang budha,adinda.Padahal saya dan sunan ampel ini bertugas
untuk mengislamkan orang jawa.”
“Akan muncullah besok,guru ilmu yang merasa bahwa dirinya
mengunguli ilmunya,artinya merasa telah mendapatkan wangsit(wahyu) dari
Tuhan.Itulah kemudian dijadikan kitab pedoman.Banyak tempat yang dijadikan
pusat pengajarannya,seperti singajaya,singawela,sumaraga,kimas jayaraga,dan
sebagainya.”
Demikianlah antara lain ramalan sunan giri.
Ramalan sunan giri yang terdapat dalam babad tanah jawa itu
telah terjadi.Apakah sunan giri meramal dengan berpedoman atas
peristiwa-peristiwa yang tealh terjasi saat itu,yakni tersebarnya ajaran sesat
dari siti jenar dan ki ageng pengging dkk.yang memang wajarlah kalau mempunyai
buntut,ataukan sunan giri menyatakan rasa kekhawatirannya terhadap ajaran yang
berbahaya itu akan muncul lagi pada masa yang akan datang.Kita kurang begitu
mengetahuinya.Namun yang jelas,bila orang telah arif,segala perkiraannya
mengenai masa yang akan datang bisa juga tepat. Hal ini tentulah disesuaikan
dengan apa yang telah terjadi dan dihubungkan dengan hukum alam atau pengalaman
yang telah lalu.Seperti juga terhadap siti jenar,yang walaupun ia telah memeluk
islam dan telah diangkat menjadi wali oleh para wali,namun ajaran lama yang
diyakininya sebelum menjadi orang islam muncul kembali.Tentu saja tidak
mustahil bahwa ajaran siti jenar yang tealh tersebar luas dalam masyarakat itu
akan muncul lagi dengan bentuk baru,dengan versi baru dan seribu satu macam
bentuk yang serupa.Dan ambisi manusia tidak dapat diduga,maka tentulah terjadi
ada pribadi-pribadi yang ingin menjadi tokoh rohani,tokoh kebatinan atau
kepercayaan yang diikuti oleh masyarakat.
Dikhawatirkan oleh sunan giri bahwa terdapat orang yang
mengaku mendapat wahyu atau wangsit dari Tuhan.Karena bila ingin mempunyai atau
menciptakan ajaran-ajaran yang baru,tentulah sang tokoh harus mendapatkan
ilham,wangsit atau wahyu,entah dari siapa wangsit yang didapat.Dan ternyata
telah terbukti dalam sejarah kebatinan dan kepercayaan,bahwa banyak orang yang
telah mengakui dirinya telah mendapatkan wangsit dari Tuhan.Dan dengan
sendirinya wangsit dari Tuhan itu menjadi ajaran atau menjadi suatu bentuk
dogma yang ritus.Dengan demikian setiap kepala mempunyai ajaran sendiri.Setiap
tokoh atau guru mempunyai ajaran dan dogma sendiri.Dan lahirlah beberapa aliran
kebatinan.
Kemudian tentang tempat-tempat yang menjadi pusat
pengajarannya yang tealh disebutkan oleh sunan giri itu ada kalanya disebutkan
oleh sunan giri itu ada kalanyadisebutkan sebagai tokohnya.Namun dengan
menyebutkan tempat atau tokohnya itu dapat diambil tafsir bahwa tempat dan
tokoh itu menunjukkan nama perkumpulannya,meskipun hanya sebagai kiasan atau
sanepa saja.
Dalam jangka pendek setelah bupati pengging dipancung telah
terjadi apa yang dikhawatirkan oleh sunan kudus dan sunan giri.Anak ki ageng
pengging yang bernama mas karebet atau adiwijaya ining melaksanakan dendamnya
atas kematian ayahnya.Pada suatu saat mas karebet dapat menaklukkan demak dan
kemudian mendirikan kerajaan pajang.Sejak jaman pajang inilah mulai
terkenal,suatu istilah yang sampai sekarang popular yakni kejawen,yaitu paham
yang mengawinkan antara islam dengan hindu-budha,atau memang sebagai ajaran
kebatinan yang disebut kejawen asli.
Seterusnya kerajaan pajang yang berdiri selama 36 tahun lamanya
dan bersifat agak budh-hindu itu,setelah jaman sutowijoyo naik tahta,maka
bergantilah berdiri kerajaan mataram yang islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar