4.Pengaruh sunan giri terhadap demak
Sebagaimana telah diuraikan dulu,bahwa didalam masalah
mengmalkan syariat agama islam,aliran tuban berlaku lunak dan masih mengingat
kepercayaan masyarakat,tetapi aliran giri sangat ekstrim dan jalan lurus,tidak
mengenal kompromi dengan segala adat yang bertentangan dengan dalil agama.
Namun didalam masalah menghadapi majapahit adalah
sebaliknya.Aliran giri menghadapi majapahit dengan sikap yang lunak dan
toleran,walaupun menurut berita,majapahit sangat hati-hati bila menghadapi
giri,tetapi aliran tuban didalam menghadapi majapahit ini agak keras.
Sewaktu sunan ampel masih hidup,beliau telah bersepakat
dengan wali lainnya,seperti sunan bonang,sunan drajad,sunan kudus dan sunan
giri dan sunan kalijaga untuk menjadikan bintoro demak sebagai pusat kegiatan
islam dengan bentuk yang lain daripada ampel dan giri.Walaupun demikian,cita-cita
untuk menyebarkan agama Allah sampai kepusat istana kerajaan menurut sunan
ampel hendaklah dilakukan melalui jalan diplomasi saja,jangan sampai dengan
jalan kekerasan,jangan sampai ada pertumpahan darah.
Setelah sunan ampel wafat,pandangan sunan giri terhadap
majapahit agak berubah,walaupun dulunya
sunan giri itu sependapat dengan sunan ampel tentang majapahit itu.
Mengapa pandangan beliau berubah?
Sebabnya ialah karena beliau memperhatikan bahwa majapahit
telah jatuh diserang oleh prabu girindrawardhana dari kaling,tahun 1478.Dengan
demikian maka demak memperhatikan perkembangan dan terpaksa mempunyai
perhitungan yang lain,karena sebenarnya yang berhak menjadi raja majapahit
bukanlah girindrawardhana,tatapi raden fattah,putra brawijaya ke V itu.
Prof.Dr.N.J Krom memberitakan dalam bukunya,Java-ansche
geschiedenis,menolak anggapan bahwa yang menyerang majapahit(yang pada waktu
itu raja kertabumi atau brawijaya ke V lah yang berkuasa) adalah demak,tetapi
menurut Prof. Krom tersebut,bahwa yang menyerang majapahit sampai raja
kertabumi tewas adalah prabu girindrawardhana.
Demikian pula keterangan Prof.Moh.Yamin dalam bukunya Gajah
Mada,bahwa raja kertabumi atau brawijaya tewas dalam keraton diserang oleh
prabu rana wijaya tahun 1478,yakni bupati kadiri atau kaling.
Selanjutnya pada tahun 1498 girindrawardhana tewas diserang
oleh prabu udara.
Atas itu semua,maka sunan giri berpendapat bahwa raden
fattah lah yang berhak menduduki majapahit daripada girindra wardhana atau
prabu udara,karena mahkota majapahit adalah pusakan ayahnya,yakni kertabumi
atau brawijaya V.Maka bila raden fattah menyerang majapahit,itu bukanlah
menyerang ayahnya,tetapi menyerang prabu udara yang merebut mahkota ayahnya.
Disamping itu sunan kalijaga yang memang ahli dalam bidang
politik dan menjadi pemimpin bagian politik kenegaraan demak,dan sunan giri
sebagai orang tua yang selalu diharapkan memberi pertimbangan dalam bidang
politik telah bermusyawarah mempertimbangkan perubahan sikap pandangan demak
terhadap majapahit.
Yang lebih menyakitkan hati demak ialah prabu udara,raja
majapahit itu telah bersekongkol ataumengikat persahabatan dengn portugis di
malaka.Tahun 1512 majapahit mengirim utusa ke malaka(portugis) dan bertemu
dengan alfonso d’albuquerque,kemudian prabu udara dari majapahit itu
menyerahkan hadiah 20 buah genta(gamelan),sepotong kain panjang bernama
“beirami” tenunan kambayat,13 batang lembing yang diujungnya berbesi,dan
sebagainya.Padahal pada tahun 1511 putra mahkota demak,patih unus telah
menyerang portugis di malaka.
Itulah kata sejarah.
Maka pada tahun 1517 demak menyerang prabu udara,dan
jatuhlah majapahit.Kalau sekiranya demak itu tidak cepat-cepat memberi
pelajaran kepada prabu udara pada tahun 1517 itu,tentulah penjajah porugis
bercokol di jawa,satu abad lebih cepat daripada datangnya belanda.
Itulah yang akan menjadi kenyataan,dan demak telah
menghambat datangnya penjajahan portugis ke jawa atau indonesia.
Demikianlah,peranan sunan giri
dan sunan kalijaga di dalam politik demak.Tidak hanya itu saja,raja-raja jawa
tidak diperkenankan menyebutkan dirinya dengan gelar sunan atau
susuhunan,karena sebutan itu adalah bagi para wali,tetapi hendaklah raja-raja
jawa itu memakai gelar sultan saja,adalah atas buah pikiran sunan giri juga.
Memang dikalangan para
wali,sunan giri amat disegani karena keahlian beliau dalam beberapa
ilmu.Sewaktu mendirikan masjid agung demak,beliau mendapat bagian untuk
menyediakan sebuah tiang atau soko. Dan sewaktu raden fattah naik takhta,beliau
menjadi salah seorang menteri kerajaan demak.Dan beliaupun pernah menjadi
panglima kerajaan demak dan menjadi penasehat para hulubalang kerajaan.
Dengan demikian maka amat
besarlah pengaruh dan peranan sunan giri terhadap jalannya roda pemerintahan di
kerajaan islam demak itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar