Translate

Rabu, 10 Agustus 2016

4.Pengaruh sunan giri terhadap demak



4.Pengaruh sunan giri terhadap demak

Sebagaimana telah diuraikan dulu,bahwa didalam masalah mengmalkan syariat agama islam,aliran tuban berlaku lunak dan masih mengingat kepercayaan masyarakat,tetapi aliran giri sangat ekstrim dan jalan lurus,tidak mengenal kompromi dengan segala adat yang bertentangan dengan dalil agama.
Namun didalam masalah menghadapi majapahit adalah sebaliknya.Aliran giri menghadapi majapahit dengan sikap yang lunak dan toleran,walaupun menurut berita,majapahit sangat hati-hati bila menghadapi giri,tetapi aliran tuban didalam menghadapi majapahit ini agak keras.
Sewaktu sunan ampel masih hidup,beliau telah bersepakat dengan wali lainnya,seperti sunan bonang,sunan drajad,sunan kudus dan sunan giri dan sunan kalijaga untuk menjadikan bintoro demak sebagai pusat kegiatan islam dengan bentuk yang lain daripada ampel dan giri.Walaupun demikian,cita-cita untuk menyebarkan agama Allah sampai kepusat istana kerajaan menurut sunan ampel hendaklah dilakukan melalui jalan diplomasi saja,jangan sampai dengan jalan kekerasan,jangan sampai ada pertumpahan darah.
Setelah sunan ampel wafat,pandangan sunan giri terhadap majapahit agak  berubah,walaupun dulunya sunan giri itu sependapat dengan sunan ampel tentang majapahit itu.
Mengapa pandangan beliau berubah?
Sebabnya ialah karena beliau memperhatikan bahwa majapahit telah jatuh diserang oleh prabu girindrawardhana dari kaling,tahun 1478.Dengan demikian maka demak memperhatikan perkembangan dan terpaksa mempunyai perhitungan yang lain,karena sebenarnya yang berhak menjadi raja majapahit bukanlah girindrawardhana,tatapi raden fattah,putra brawijaya ke V itu.
Prof.Dr.N.J Krom memberitakan dalam bukunya,Java-ansche geschiedenis,menolak anggapan bahwa yang menyerang majapahit(yang pada waktu itu raja kertabumi atau brawijaya ke V lah yang berkuasa) adalah demak,tetapi menurut Prof. Krom tersebut,bahwa yang menyerang majapahit sampai raja kertabumi tewas adalah prabu girindrawardhana.
Demikian pula keterangan Prof.Moh.Yamin dalam bukunya Gajah Mada,bahwa raja kertabumi atau brawijaya tewas dalam keraton diserang oleh prabu rana wijaya tahun 1478,yakni bupati kadiri atau kaling.
Selanjutnya pada tahun 1498 girindrawardhana tewas diserang oleh prabu udara.
Atas itu semua,maka sunan giri berpendapat bahwa raden fattah lah yang berhak menduduki majapahit daripada girindra wardhana atau prabu udara,karena mahkota majapahit adalah pusakan ayahnya,yakni kertabumi atau brawijaya V.Maka bila raden fattah menyerang majapahit,itu bukanlah menyerang ayahnya,tetapi menyerang prabu udara yang merebut mahkota ayahnya.
Disamping itu sunan kalijaga yang memang ahli dalam bidang politik dan menjadi pemimpin bagian politik kenegaraan demak,dan sunan giri sebagai orang tua yang selalu diharapkan memberi pertimbangan dalam bidang politik telah bermusyawarah mempertimbangkan perubahan sikap pandangan demak terhadap majapahit.
Yang lebih menyakitkan hati demak ialah prabu udara,raja majapahit itu telah bersekongkol ataumengikat persahabatan dengn portugis di malaka.Tahun 1512 majapahit mengirim utusa ke malaka(portugis) dan bertemu dengan alfonso d’albuquerque,kemudian prabu udara dari majapahit itu menyerahkan hadiah 20 buah genta(gamelan),sepotong kain panjang bernama “beirami” tenunan kambayat,13 batang lembing yang diujungnya berbesi,dan sebagainya.Padahal pada tahun 1511 putra mahkota demak,patih unus telah menyerang portugis di malaka.
Itulah kata sejarah.
Maka pada tahun 1517 demak menyerang prabu udara,dan jatuhlah majapahit.Kalau sekiranya demak itu tidak cepat-cepat memberi pelajaran kepada prabu udara pada tahun 1517 itu,tentulah penjajah porugis bercokol di jawa,satu abad lebih cepat daripada datangnya belanda.
Itulah yang akan menjadi kenyataan,dan demak telah menghambat datangnya penjajahan portugis ke jawa atau indonesia.
Demikianlah,peranan sunan giri dan sunan kalijaga di dalam politik demak.Tidak hanya itu saja,raja-raja jawa tidak diperkenankan menyebutkan dirinya dengan gelar sunan atau susuhunan,karena sebutan itu adalah bagi para wali,tetapi hendaklah raja-raja jawa itu memakai gelar sultan saja,adalah atas buah pikiran sunan giri juga.
Memang dikalangan para wali,sunan giri amat disegani karena keahlian beliau dalam beberapa ilmu.Sewaktu mendirikan masjid agung demak,beliau mendapat bagian untuk menyediakan sebuah tiang atau soko. Dan sewaktu raden fattah naik takhta,beliau menjadi salah seorang menteri kerajaan demak.Dan beliaupun pernah menjadi panglima kerajaan demak dan menjadi penasehat para hulubalang kerajaan.
Dengan demikian maka amat besarlah pengaruh dan peranan sunan giri terhadap jalannya roda pemerintahan di kerajaan islam demak itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar