Translate

Senin, 08 Agustus 2016

18.Siapakah Nyai gede pinatih



18.Siapakah Nyai gede pinatih

Nyai gede pinatih,ibu angkat,sunan giri juga dinamakan nyai gede maloka,dan menurut babad tanah jawa oleh wiryopanitro,cetakan kedua halaman 4,disebut nyai ageng tandes.Menurut kisah didalam babad itu tidak diceritakan dari mana asal usul dan siapakah nyai gede pinatih atau nyai ageng tandes itu.
Adapun menurut babad tanah jawa edisi meinsma dikisahkan bahwa konon,raja blambangan mempunyai seorang abdi yang bernama ki samboja.Karena pada suatu hari ki samboja mendapat murka dari raja blambangan,maka ia diusir dan pergi meninggalkan blambangan.Ia pergi mengabdikan diri ke kerajaan Majapahit,dan permohonannya itu ternyata dikabulkan oleh raja Majapahit.Ki samboja kemudian diberi hadiah ganjaran dan berkedudukan di Gresik.
Setelah ki samboja meninggal dunia,maka ia meninggalkan seorang isteri yang kaya raya,dan kemudian menjadi pedagang dan majikan yang sangat kaya.Janda ki samboja inilah yang kemudian menjadi ibu angkat sunan giri,terkenal juga dengan nama nyai samboja,atau dalam cerita lain bernama nyai gede pinatih.
Babad tanah jawa edisi meinsma mengatakan bahwa ayah raden paku bernama syeikh wali lanang dan berasal dari negeri juldah,tetapi babad tanah jawa oleh wiryopanitro dikatakan bahwa ayah raden paku bernama kyai ishak,namun dalam bagian yang lain mengatakan bahwa kyai ishak mempunyai putera bernama syeikh wali lanang dan syeikh wali lanang mempunyai  putera lagi bernama sang prabu satmata atau sunan giri.
Demikian perbedaan keterangan dalam cerita babad,dan sampai sekarang belum ada para ahli yang menyelidiki atau menelitinya.
Suatu pendapat yang ditulis oleh Amen budiman di dalam harian suara merdeka semarang tanggal 3 maret 1976 menjelaskan bahwa nyai gede pinatih adalah seorang bangsa tionghoa.Penjelasan Amen Budiman tersebut berasal dari keterangan Tan Yeok,seorang sinolog dari south sea society singapura dalam sebuah karyanya yang berjudul ”Chinese Element In the islamisation of south east asia – a study of the strange story of nyai gede pinatih,the grand lady of gresik” yang dimuat dalam majalah “Proceedings”  edisi tahun 1963.
Laporan tersebut mengatakan bahwa berdasarkan sumber-sumber sejarah dari dinasti ryukyu yang terkenal dengan nama lih tai pao ann,ternyatalah bahwa nyai gede pinatih adalah seorang tionghoa,masih keturunan dari shih chin ching,seorang tuan besar di Palembang.
Setelah runtuhnya kerajaan sriwijaya palembang,di daerah itu kemudian muncul seorang  bangsa tionghoa yang bernama chen chu yi,dan kemudian atas bantuan seorang laksamana tiongkok yang beragama islam yang bernama cheng ho,kedudukan chen chu yi yang kaya itu diganti oleh shih chin ching.
Kedudukan apakah yang dibicarakan ini?Yakni kedudukan sebagai penguasa masyarakat yang mempunyai status sosial yang kuat dan diakui sebagai penguasa yang sah dari istana dinasti Ming.
Setelah Shih Chin Ching meninggal dunia,ia digantikan oleh anaknya yang kedua,dan anaknya yang pertama adalah seorang perempuan yang bernama pi na ti.Pi na ti in kemudian pergi ke jawa dan berhasil diangkat oleh raja majapahit menjadi seorang syah bandar di gresik.Pada waktu itu jabatan syah bandar adalah sangat memungkinkan seseorang menjadi seorang yang kaya,karena kecuali sebagai penghubung antara penguasa (majapahit) dengan para pedagang asing,juga berkuasa menarik bea kapal yang berlabuh dan biaya-biaya lain.
Syahbandar gresik yang bernama pi na ti ini lah yang kemudian bernama nyai gede pinatih.
Demikian uraian sarjana tan yeok yang kemudian ditulis oleh Amen Budiman.Dan sampai dimanakah kebenaran dari teori dan penyelidikan tersebut,ternyata belum mendapat tanggapan dari ahli atau para sarjana dari indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar