7.Raden Paku
Setelah Joko Samudra berumur 11 tahun,maka dihantarkan oleh
ibu angkatnya,Nyai Gede Pinatih,pergi mengaji atau belajar agama Islamke
Ampel,Surabaya.Pesantren Ampel itu dibawah asuhan Sunan Ampel,atau Raden
Rakhmad,yak ni saudara sepupu ayahnya sendiri,Syeikh Maulana Ishak.
Setiap hari Joko Samodra pulang balik dari Gresik Ke
Ampel,Surabaya,pergi mengaji.Karena merasa kasihan,maka Sunan Ampel menyuruh
Jaka Samudra agar mondok saja di Ampel.Sunan Ampel telah mengetahui dan faham
benar,bahwa diantara santri-santri beliau,Joko Samudra adalah termasuk anak
yang paling cerdas otaknya,patuh dan rajin.
Pada suatu malam Sunan Ampel masuk kedalam masjid untuk
mengelilingi atau memeriksa santri-santrinya,dan akan sholat Tahajud.Alangkah
heran beliau,diantara anak-anak yang sedang tidur,itu tampaklah cahaya memancar
dari seorang santri beliau.Sunan Ampelpun memberi tanda,mengikat ujung sarung
sang anak itu.
Pada pagi harinya,setelah selesai jamaah sholat shubuh,Sunan
Ampel bertanya kepada para santri:
“Siapakah diantara kamu sekalian yang ujung sarungnya ada
ikatan?”
“Saya.....Kanjeng Sunan”,jawab Joko Samudra.
Mengertilah sekarang Sunan Ampel,bahwa Joko Samudra bukan
sembarang anak.Ia pastilah anak seorang bangsawan atau raja.Beliaupun
menanyakan akan seluk beluk Joko Samudra kepada Nyai Gede Pinatih.Setelah
mendapat penjelasan asal mula Joko Samudra ditemukan ditengah lautan,maka
mengertilah beliau,bahawa pastilah anak ini adalah putera saudara sepupunya
sendiri,yaitu Syeikh Maulana Ishak.Sunan Ampelpun teringat akan pesan Syeikh
Maulana kepada beliau sejenak sebelum Maulana meninggalkan Gresik menuju ke
Pasai,Aceh.
Maka oleh Sunan Ampel,Joko Samudra kemudian diberi nama yang
baru sesuai dengan pesan ayahnya dahulu,yakni raden paku.
Sejak saat itu sunan Ampel sangat sayang kepada raden
paku.Ia diberi pelajaran agama Islam dengan sunguh-sungguh dan matang,seperti
ilmu Fiqih,ilmu Tauhid,Al Quran dan sebagainya.
Menurut Dr.H.J.de Graf,mengatakan bahwa sewaktu Joko Samudra
diajak ibu angkatnya,Nyai Gede Pinatih,ke psantren Sunan Ampel itu adalah
berumur 16 tahun.Namun banyak para ahli yang kurang sependapat dengan
keterangan de Graaf itu,karena sebagai muslim yang sayang kepada anak
angkatnya,Nyai Gede Pinatih tidak mungkin untuk mendidik Joko Samudra ke Ampel
itu sampai Joko telah berumur 16 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar