Translate

Rabu, 10 Agustus 2016

7.Hancurnya giri dan pembunuhan terhadap 6000 ulama



7.Hancurnya giri dan pembunuhan terhadap 6000 ulama

Sultan agung mangkat pada tahun 1645,dan naik tahtalah putranya,pangeran aria prabu adi mataram,bergelar susuhunan amangkurat I(1645-1677).
Pada masa amangkurat I ini islam kehinduan telah lebih mendalam lagi,bahkan lebih tebal hindunya daripada islamnya.Raja dipandang suci dan keramat,sakti sebagai tempat memohon ampun dan kurnia.Amangkurat,artinya ialah memangku dunia,maka terhadap raja haruslah sebagaimana kita takut kepada Tuhan.
Perselisihan antara pesisir dengan pedalaman semakin parah,apabila raja telah menganggap bahwa para ulama islam katanya menghalang-halangi pengaruh keramatnya raja.Para ulama dianggap dan dituduh menentang pengaruh kehebatan dan kedahsyatan raja.Dan orang-orang yang ingin memancing dia air keruh demi keuntungannya sendiri bahkanmembisikan fitnah kepada raja,bahwa ulama islamlah yang menjadi biang keladi dari segala kekacauan di mataram.
Kehidupan amangkurat I tidak seperti saja-raja sebelumnya,tetapi semakin mewah dan semakin melupakan rakyat.Para bupati setiap tahun harus menyembah ke mataram,ketika maulud nabi.Ya...,maulud nabi,sebab sunan amangkurat I beragama islam,dan kerajaan mataram ini melanjutkan tradisi islam sejak dari demak dan pahang dahulu.
Baru satu tahun amangkurat I memerintah,telah banyak membawa korban,karena para bupati dan pembesar kerajaan atau para punggawa dan pegawai banyak yang dibunuh dan dipecat atau disingkirkan atau digeser,tanpa alasan kecuali hanyalah rasa curiga yang membayanginya.Alangkah kejamnya amangkurat I ini,sampai banyak orang yang dibunuhnya,tanpa diselidiki terlebih dahulu.Pangeran Alit(adiknya sendiri),bupati cakraningrat I dari madura(iparnya) dan 43 orang selirnya sendiri telah dibunuhnya.Mengenai selirnya yang 43 itu,mereka dituduh meracun salah satu selirnya yang tercantik,yakni ratu malang,maka selir yang 43 itu kemudian dibunuh semua.
Kecuali itu,seluruh keluarga pangeran pekik(nenek adipati anom,dan adipati anom ini adalah putranya sendiri),dan banyak yang lain lagi,semua itu dibunuh dengan kejamnya.
Tentu saja hal ini menimbulkan gelombang reaksi yang besar.Terlebih pula pembunuhan semena-mena terhadap orang-orang yang hanya dicurigai saja.Hal ini menimbulkan desas-desus terhadap raja yang tidak baik.
Kesempatan ini dipergunakan oleh para penasehat kerajaan yang benci kepada agama islam atau demak atau giri.
Rajapun dihasut,dan dilaporkan kepada amangkurat I ini bahwa yang menyebabkan dan menimbulkan rakya tidak puas dan membisikan suara-suara jelek terhadap raja adalah para ulama islam.Dan yang menyebabkan rakyat benci kepada raja juga adalah ulama islam.
Mendapat hasutan dan nasehat semacam itu,amangkurat I amat murka.Dipanggillah para ulama sebanyak 6000 orang.Mereka telah dituduh menghasut raja,dan mereka disangka pengikut giri kedaton,dan dikatakan bahwa para ulama itu mendapat ajaran dari giri yang menentang mataram.Para ulama itu kemudian digiring ke alun-alun,dan dalam satu jam saja para ulama yang berjumlah 6000 orang itu telah bergelimpangan dibunh dengan kejamnya.
Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun
Mereka telah syahid menemui Tuhannya.
Tiba-tiba muncullah trunojoyo.
Ia adalah cucu pangeran cakraningrat I yang dibunuh sunan amangkurat I itu.Ayahnya adalah seorang bangsawan madura yang juga dibunuh amangkurat I karena hanya dicurigai saja.
Dendam adipati anom,dendam trunojoyo,dendam raden kejoran(karena banyak keluarga yang dibunuh amangkurat I),semua berkumpul menjadi satu.Bertambah pula dengan dendam rakyat,bertambah lagi dengan dendam dan duka cita terhadap peristiwa pembunuhan terhadap 6000 ulama islam,dan lagi karena amangkurat telah dibantu oleh kompeni belanda,semua itu berkumpul menjadi satu.Semuanya bersepakat untuk mengangkat senjata melawan mataram.
Kecuali daripada itu semua,pangeran trunojoyo adalah seorang pemuda muslim yang taat.
Pangeran gir pun telah merestui pula.
Maka perjuangan ini dimulai di jawa timur pada tahun 1674.Seluruh madura telah menyambut trunojoyo sebagai pemimpin dan penguasa,sedangkan cakraningrat II yang juga dhalim sebagai kaki tangan mataram tu dimakzulkan oleh trunojoyo.
Seluruh madura telah dikuasai trunojoyo,dan pesisir utara jawa tengah dan jawa timur telah diletuskan oleh pangeran giri.Trunojoyo telah menyeberang ke jawa memimpin pasukan dengan gegap gempita,dibantu oleh karaeng galengsong,pahlawan islam dari makasar.
Maka pangeran giri,trunojoyo dan karaeng galengsong,mereka bertiga bahu membahu memimpin pemberontakan terhadap mataram yang dibawah pengaruh belanda itu.
Setelah dua tahun pemberontakan,mataram dengn bantuan belanda menyerang jawa timur,namun mataram dan kompeni dapat dipukul mundur.Sehingga seluruh jawa timur dikuasai trunojoyo termasuk demak dan semarang.
Namun pada tahun 1676 itu juga mataram mengikat janji dengan belanda ,padahal dulu, tahun 1646 mataram telah mengikat janji dengan kompeni belanda bahwa belanda membantu mataram,asal saja mataram melepaskan tuntutannya terhadap jakarta,padahal dahulu jakarta adalah menjadi tujuan pokok perjuangan ayahnya,sultan agung.
Tahun 1677 trunojoyo dapat masuk ke ibukota mataram,amangkurat I lari,dan akhirnya sakit ingatan dan mangkat di tegal tahun 1677.                                                                                                                                                                                                                                
Sebagai penggantinya ialah amangkurat II(1677-1703),putra mahkota.Amangkurat II ini mengikat janji lagi dengan belanda,bahwa antara lain hasilnya,wilayah jajahan belanda di jawa barat melebar sampai sungai cimanuk dan semarang.Dengan ini maka kompeni belanda menyerbu terus ke jawa timur dan pusat pemerintahan trunojoyo di kadiri.
Akhirnya trunojoyo dikepung dan menyerah kalah,kemudian setahun lagi trunojoyo ditikam oleh sunan amangkurat II,dan matilah trunojoyo.
Karaeng galengsong pun tewas karena dikhianati oleh aru palaka,raja bone.
Sekarang tinggallah pangeran giri.
Mataram dan kompeni belanda mengepung giri kedaton dan pengeran giri mempertahankan dengan segala cara.Namun akhirnya pangeran giri dapat ditangkap dan ditawan,dan akhirnya dibunuh bersama seluruh keluarganya.
Pembinasaan giri itu terjadi pada tanggal 27 April 1680.
Menurut sumber-sumber belanda,pangeran giri yang telah berusia 80 tahun itu pantang mundur,dan dikatakan sumber belanda itu bahwa pertempuran melawan giri itu adalah pertempuran yang paling sengit dan paling berdarah,karena pangeran giri yang sudah lanjut usianya itu ternyata adalah penentang yang paling gagah dan paling gigih melawan VOC dan amangkurat .Tetapi pangeran giri yang sering diberi julukan oleh VOC sebagai paus islam atau sebagai kyai jawa yang keramat itu terpaksa kalah karena keunggulan persenjataan belanda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar