12.Sunan Giri
Telah agak lama raden paku menyiarkan agama islam sambil
berdagang,tetapi hal ini dirasa oleh raden paku sendiri kurang memuaskan
hasilnya.Sebabnya ialah karena kecuali kurang tenang,para murid atau santripun
tidak tetap mendapatkan pelajaran rutin dari gurunya.Murid-muridpun tidak
merasa tenang karean tidak ditunggui oleh gurunya dengan tetap pula.
Oleh karena itu,maka raden paku berniat untuk mendirikan
pesantren disuatu tempat yang nantinya ditunggui secara tetap pula.Keputusan
untuk meninggalkan dunai pelayaran dan perdagangan itu telah disepakati oleh
Nyai Gede Pinatih,karena memang dunia perdagangan dan pelayaran itu kurang
begitu menarik hati raden paku.
Sebelum ia pergi mencari tempat,terlebih dahulu ia pergi
berkhalwat,menyepi diri,bertafakur memohon petunjuk kepada Allah.Selama 40 hari
40 malam raden paku bersunyi diri,bertafakur.Desa tempat raden paku bertafakur
itu masih ada sampai sekarang,yaitu desa kembangan dan kebomas.
Konon,teringatlah raden paku akan pesan ayahnya,Syeikh
Maulana Ishak,yang sewaktu ia masih belajaw di pasai dahulu telah diberi bekal
segumpal tanah.Segumpal tanah itu adalah sebagai alat untuk mencari tempat bila
raden paku akan mendirikan pesantren.Bila daerah atau tempat itu nanti tanahnya
sesuai atau cocok dengan tanah yang dibawanya itu,amak tempat itulah yang
sesuai untuk mendirikan pesantren.
Maka raden pakupun pergi mengembara mencari daerah yang
sesuai untuk mendirikan pesantren.Melalui desa yang bernama margonoto,termasuk
daerah gresik,sampailah raden paku ke tempat yang agak tinggi,atau sebuah
bukit.Disitulah raden paku merasa sejuk dan damai hatinya.Kemudian ia
mencocokkan tanah yang dibawanya dengan tanah di tempat tersebut,ternyata
sesuai benar dengan segenggam tanah yang diberikan oleh ayahnya dahulu.
Desa itu namanya Sidomukti.
Dan disitulah kemudian raden paku mendirikan
pesantrennya.Karena tempat itu merupakan tanah yang tinggi atau gunung,maka
dinamailah tempat itu GIRI.Dalam bahasa sansekerta,gunung itu ialah giri.
Raden paku yang mendirikan pesantren di Giri itu dinamakan
sunan Giri.Kemudian tempat itu dinamakan giri kedhaton,karena pada suatu
masa,tempat itu menjadi sebuah keraton atau kerajaan,dan kerato atau kerajaan
itu dalam bahasa jawa adalah kedaton.
Belum sampai tiga tahun,pesantren sunan giri telah
termasyhur di jawa timur,dan tersohor hampir keseluruh tanah jawa,bahkan sampai
ke pulau-pulau lain seperti madura,lombok,makasar,kalimantan,hitu dan
ternate,dan sebagainya.Para santri berdatangan dari tempat-tempat tersebut
untuk mencari ilmu. Memang pada waktu itu kota gresik kebetulan menjadi
persinggahan daripada kapal-kapal dagang yang hendak pergi kedaerah indonesia
timur.
Tempat yang dahulunya jarang ditempati manusia itu kemudian
menjadi ramai sekali,menjadi subur dan makmur,sehingga giri menjadi tempat yang
disenangi orang.
Sumur-sumur baru pun dibuat,seperti di desa Manyar,telaga
Pegat,telaga Dahar,di desa Kembangan,dan sebagainya.Terlebih pula cara membuat
sumur-sumur dan telaga atau mata air itu sangat mengherankan abnyak
orang,dengan cara dan keahlian atau keajaiban sunan giri yang aneh itu.
Di bukit giri itu sunan giri mendirikan sebuah masjid,dan
dikiri kanan masjid itu didirikan asrama untuk tempat tinggal para santri yang
datang dari tempat-tempat yang jauh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar