Translate

Sabtu, 06 Agustus 2016

12.Sunan Giri



12.Sunan Giri

Telah agak lama raden paku menyiarkan agama islam sambil berdagang,tetapi hal ini dirasa oleh raden paku sendiri kurang memuaskan hasilnya.Sebabnya ialah karena kecuali kurang tenang,para murid atau santripun tidak tetap mendapatkan pelajaran rutin dari gurunya.Murid-muridpun tidak merasa tenang karean tidak ditunggui oleh gurunya dengan tetap pula.
Oleh karena itu,maka raden paku berniat untuk mendirikan pesantren disuatu tempat yang nantinya ditunggui secara tetap pula.Keputusan untuk meninggalkan dunai pelayaran dan perdagangan itu telah disepakati oleh Nyai Gede Pinatih,karena memang dunia perdagangan dan pelayaran itu kurang begitu menarik hati raden paku.
Sebelum ia pergi mencari tempat,terlebih dahulu ia pergi berkhalwat,menyepi diri,bertafakur memohon petunjuk kepada Allah.Selama 40 hari 40 malam raden paku bersunyi diri,bertafakur.Desa tempat raden paku bertafakur itu masih ada sampai sekarang,yaitu desa kembangan dan kebomas.
Konon,teringatlah raden paku akan pesan ayahnya,Syeikh Maulana Ishak,yang sewaktu ia masih belajaw di pasai dahulu telah diberi bekal segumpal tanah.Segumpal tanah itu adalah sebagai alat untuk mencari tempat bila raden paku akan mendirikan pesantren.Bila daerah atau tempat itu nanti tanahnya sesuai atau cocok dengan tanah yang dibawanya itu,amak tempat itulah yang sesuai untuk mendirikan pesantren.
Maka raden pakupun pergi mengembara mencari daerah yang sesuai untuk mendirikan pesantren.Melalui desa yang bernama margonoto,termasuk daerah gresik,sampailah raden paku ke tempat yang agak tinggi,atau sebuah bukit.Disitulah raden paku merasa sejuk dan damai hatinya.Kemudian ia mencocokkan tanah yang dibawanya dengan tanah di tempat tersebut,ternyata sesuai benar dengan segenggam tanah yang diberikan oleh ayahnya dahulu.
Desa itu namanya Sidomukti.
Dan disitulah kemudian raden paku mendirikan pesantrennya.Karena tempat itu merupakan tanah yang tinggi atau gunung,maka dinamailah tempat itu GIRI.Dalam bahasa sansekerta,gunung itu ialah giri.
Raden paku yang mendirikan pesantren di Giri itu dinamakan sunan Giri.Kemudian tempat itu dinamakan giri kedhaton,karena pada suatu masa,tempat itu menjadi sebuah keraton atau kerajaan,dan kerato atau kerajaan itu dalam bahasa jawa adalah kedaton.
Belum sampai tiga tahun,pesantren sunan giri telah termasyhur di jawa timur,dan tersohor hampir keseluruh tanah jawa,bahkan sampai ke pulau-pulau lain seperti madura,lombok,makasar,kalimantan,hitu dan ternate,dan sebagainya.Para santri berdatangan dari tempat-tempat tersebut untuk mencari ilmu. Memang pada waktu itu kota gresik kebetulan menjadi persinggahan daripada kapal-kapal dagang yang hendak pergi kedaerah indonesia timur.
Tempat yang dahulunya jarang ditempati manusia itu kemudian menjadi ramai sekali,menjadi subur dan makmur,sehingga giri menjadi tempat yang disenangi orang.
Sumur-sumur baru pun dibuat,seperti di desa Manyar,telaga Pegat,telaga Dahar,di desa Kembangan,dan sebagainya.Terlebih pula cara membuat sumur-sumur dan telaga atau mata air itu sangat mengherankan abnyak orang,dengan cara dan keahlian atau keajaiban sunan giri yang aneh itu.
Di bukit giri itu sunan giri mendirikan sebuah masjid,dan dikiri kanan masjid itu didirikan asrama untuk tempat tinggal para santri yang datang dari tempat-tempat yang jauh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar