2.Pemerintahan giri
Sebagaimana telah dijelaskan dulu,bahwa sebelum kerajaan
demak berdiri,sejarah telah mencatat bahwa di giri telah ada kekuasaan yang
disebut pemerintahan giri.Pemerintahan giri itu juga mempunyai wilayah
pula.Adapun batas-batas kekuasaannya memang tidak jelas dan para ahli sejarah
tidak pernah membicarakan masalah ini.Hanya saja daerah kekuasaannya
diperkirakan meliputi wilayah-wilayah dimana penduduknya telah memeluk agama
islam.
Daerah-daerah sekitar giri,tuban dan jaratan saat itu telah
berkiblat kepada giri,dan para bupati atau adipatinya memang telah memeluk
agama islam.Walaupun daerah-daerah tersebut sebenarnya masih dibawah kekuasaan
majapahit,atau menjadi negara bagian majapahit,tapi mereka berusaha untuk
memerdekakan diri untuk membebaskan diri dari kekuasaan majapahit.
Namun walaupun demikian tidak berarti adanya negaradalam
negara,hanya saja segala siasat untuk membebaskan diri dari majapahit diatur
dari giri,karena giri dijadikan pusat dari pada gerakan keagamaan dan
kerohanian.
Adapun yang menguasai pemerintahan giri ialah para
ulama,atau katakanlah,bahwa giri adalah pemerintahan ulama.Maka giri terkenal
pula dengan nama giri kedaton.Kedaton artinya ialah kerajaan atau keraton.
Tentu saja karena pemerintahan ulama-ulama di giri itu tidak
berjalan sebagaimana pada kerajaan-kerajaan lain pada sebelum itu dimana hanya
mementingkan kebendaan saja,maka mengenai batas-batas kekuasaan wilayahnya,dan
tentang segala sesuatunya,semua itu tidak banyak terkenal sebagaimana pada
kerajaan-kerajaan yang lain.Sebabnya ialah karena giri yang pada mulanya
mempunyai pengaruh besar pada rakyat yang telah memeluk agama islam dan atas
dasar ikatan agama dan ruh islam,tetapi hal yang perlu diingat ialah bahwa giri
masih termasuk dalam kekuasaan wilayah
majapahit.
Demikianlah yang terjadi,bahwa pemerintahan giri memancarkan
ruh keagamaan dan kerohanian islam,dengan usaha untuk menyiarkan dakwah islam
ke seluruh masyarakat,walaupun tidak mengabaikan masalah lahiriyah.Namun giri
kedaton tetap berusaha untuk menyusun kekuatan lahir batin,berusaha agar giri
menjadi pusat keagamaan yang besar.
Sebagaimana telah dijelaskan dimuka,bahwa pengaruh giri
telah sampai kepulau-pulau lain di nusantara,maka memang dari girilah dikirim
mubaligh-mubaligh islam ke tempat-tempat yang jauh itu.
Setelah sunan ampel wafat,kekuasaan giri semakin luas,karena
antara giri dengan ampel kemudian bergabung menjadi satu,dan hal ini adalah
atas pengetahuan majapahit.
Memang beberapa bupati di pesisir telah memeluk agama
islam,hal inipun telah diketahui majapahit,bahkan majapahit mengambil manfaat
atas islamnya para bupati dipesisir tersebut,yakni untuk memudahkan hubungan
majapahit dengan negeri-negeri asing dan untuk menerima pedagang-pedagang asing
pula yang ke tuban,gresik,surabaya dan sebagainya.
Kedudukan sunan ampel di ampel dan kedudukan sunan giri di
giripun telah dimaklumi oleh majapahit atau pemerintahan pusat.Bahkan sunan
ampel dan sunan giri diakui oleh majapahit sebagai orang-orang besar dari
kerajaan majapahit,walaupun sebelumnya kedua tokoh itiu adalah orang-orang
islam belaka.
Maka setelah sunan ampel wafat,sunan giri kemudian diakui
oleh majapahit menjadi kepala masyarakat islam di gresik dan ampel.
Maka disampind demak yang mana memang telah dicatat oleh
sejarah sebagai kerajaan islam pertama di jawa,giri adalah merupakan
pendahuluan dari lahirnya kerajaan islam demak.Dengan demikian maka giri adalah
sebagai tunas atau embrio dari kerajaan islam demak,hal ini bila tidak boleh
dikatakan bahwa kerajaan giri adalah sebagai keraajan islam yang lain daripada
demak.
Tentu saja kecuali daripada itu semua,giri memang ikut
mendorong berdirinya kerajaan islam demak.
Setelah sunan giri wafat, maka kekuasaan di giri kedaton
diganti oleh keturunan beliau.Dan para keturunan beliau ini menjadi pemimpin
agama islam di giri kedaton dan tetap menjaga kemurnian islam.
Para pengganti sunan giri adalah sebagai yang tersebut
dibawah ini,termasuk beliau sendiri,sebagai giri yang pertama,yaitu:
1.Prabu satmata,atau sunan giri
2.Sunan dalem.
3.Sunan sedomargi
4.Sunan prapen,wafat tahun 1597 M
5.Sunan kawis guwa
6.panembahan ageng giri,sampai pada tahun 1638 M
7.Panembahan mas witana sideng rana,wafat tahun 1660 M
8.Pangeran puspo ira(pangeran singonegoro),berkuasa di giri
atas perintah sunan amangkurat I
9.pangeran singosari,wafat tahun 1670 M
10.Akhirnya panembahan giri dibunuh dan seluruh keluarganya
dibinasakan(dibunuh juga) oleh sunan amangkurat II yang mendapat bantuan
kompeni belanda,pada tanggal 27 April 1680,dan akibatnya giri jatuh ke tangan
kekuasaan sunan amangkurat II
Tidak ada komentar:
Posting Komentar