Translate

Sabtu, 06 Agustus 2016

15.Sebagai mufti,pemimpin agama seluruh jawa dan prabu satmata



15.Sebagai mufti,pemimpin agama seluruh jawa dan prabu satmata

Dengan selesainya peresmian masjid agung demak,bukan berarti perbedaan pendapat telah selesai.Yang telah selesai ialah hanya dalam satu masalah saja,yakni masalah pertunjukan wayang sebagai alat dakwah.Namun masalah-masalah yang lain masih belum terselesaikan.
Dengan demikian maka perbedaan yang tajam pada masalah –masalah yang dianggap prinsip itu hampir saja menimbulkan perpecahan yang atal antara sesama para wali.
Walaupun aliran giri dituduh oleh aliran tuban sebagai kurang bijaksana didalam menjalankan dakwah islam,karena sangat ekstrim,tetapi didalam masalah menghadapi majapahit,adalah sangat lain lagi.
Aliran tuban agak bersikap keras menghadapi majapahit,tetapi sebaliknya.Aliran giri agak lunak,berhati-hati dan tidak tergesa-gesa.Dengan begini maka aliran tuban menuduh lagi terhadap pribadi sunan giri dan sunan ampel sebagai berkompromi dengan majapahit,karena memang nyatanya sunan ampel dan sunan giri dianggap sebagai pembesar-pembesar majapahit oleh kerajaan Majapahit sendiri.
Itulah sebabnya maka sunan giri dan sunan ampel dituduh sebagai kaum feodal oleh aliran Tuban.
Lepas dari itu semua,nyatanya sunan ampel dan sunan giri berhasil didalam menjalankan siasatnya,yaitu bahwa orang-orang kerajaan dan orang-orang istana termasuk para pembesar-pembesar kerajaan dan keluarga-keluarga istana telah banyak yang memeluk agama Islam.Bahkan raja Brawijaya ke V sendiri dengan sembunyi-sembunyi telah memeluk agama Islam.
Sampailah saatnya Sunan Ampel wafat,tahun 1478.
Perlu diketahui,bahwa sunan ampel adalah ketua para wali,dan sebagai penasehat pangeran bintoro demak,atau penasehat bagian politik demak.
Setelah sunan ampel wafat,maka dalam segi-segi politik tertentu,sunan kalijagalah yang dijadikan penasehat politik,disamping sunan giri sebagai sesepuh yang selalu dimintai pertimbangannya.
Pada suatu saat para wali mengadakan pertemuan rutin,kebetulan sekali ada acara untuk mengganti kedudukan sunan ampel sebagai ketua para wali,karena sunan ampel baru saja wafat.
Didalam permusyawaratan itu para wali membicaran pula masalah majapahit dan taktik demak.
Namun sebelum sunan giri datang ke demak,para wali yang mendukung aliran tuban telah bermusyawarah terlebih dahulu,untuk menentukan sikap,sebagai persiapan untuk menghadapi sunan giri nanti.
Keputusan yang penting telah mereka sepakati,yaitu tidak ada gunanya sama sekali bila perbedaan pendapat yang menjadi pertentangan berlarut-larut ini diteruskan.Sebab tujuan antara kedua belah pihak dari kedua aliran itu sama saja, yaitu untuk kepentingan dakwah islamiyah,menyiarkan agama Allah kepada masyarakat.
Maka biarlah ada yang mendekati kerajaan,dan ada pihak yang mempersiapkan mental rakyat untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi,dan agar rakyat bersedia menyokong cita-cita demak di dalam menyiarkan agama Islam.Ada yang berjuang dari atas,dan ada yang dari bawah,tetapi keduanya adalah satu tujuan.
Masjid Sunan ampel surabaya
Setelah sunan ampel wafat,sunan giri diangkat menjadi kepala atau penghulu para wali dan mufti atau pemimpin agama islam di seluruh pulau jawa

Sedikit perbedaan mengenai politik demak inipun menjadi masalah yang perlu diselesaikan.Maka untuk menyelesaikan perbedaan pendapat berlarut-larut itu sunan kalijaga mengusulkan kepada majelis musyawarah dari aliran tuban itu,agar sunan giri diangkat mengganti kedudukan sunan ampel yang telah wafat itu.Juga sebagai kepala atau penghulu dari sekali para wali,dan sebagai mufti,pemimpin agama islam seluruh jawa.Demikian usul sunan kalijaga.
Sidang permusyawaratan dari golongan aliran tuban itupun dengan sepakat menyetujui usul sunan kalijaga tersebut.
Sunan giripun telah datang di demak.
Permusyawaratan dari sekalian para wali segera dimulai dengan santainya tetapi serius.Usul sunan kalijaga itupun diajukan kepada sidang majelis para wali.Para wali telah menerima dengan suara bulat.Dan Sunan giripun menerima keputusan musyawarah.
“Dengan demikian maka kanjeng sunan kita percayakan untuk memimpin kita dalam bidang keagamaan, sebagai mufti,dan sebagai penghulu dari kita sekalian.Hal itu semua telah kita sepakati.Namun kami akan mengusulkan satu lagi,yaitu kanjeng sunan giri hendaknya diberi gelar prabu satmata,sesuai denga kedudukan beliau itu”,demikian kata sunan kalijaga.
Para sidangpun menyetujui dengan suara bulat lagi,dan dengan demikian pula sunan giri telah menerima semua itu dengan baik.
Maka denga demikian,telah selesailah perkara yang selama ini menjadi masalah,dan perpecahan yang membahayakan itu telah dapat diatasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar