15.Sebagai mufti,pemimpin agama seluruh jawa dan prabu
satmata
Dengan selesainya peresmian masjid agung demak,bukan berarti
perbedaan pendapat telah selesai.Yang telah selesai ialah hanya dalam satu
masalah saja,yakni masalah pertunjukan wayang sebagai alat dakwah.Namun masalah-masalah
yang lain masih belum terselesaikan.
Dengan demikian maka perbedaan yang tajam pada masalah
–masalah yang dianggap prinsip itu hampir saja menimbulkan perpecahan yang atal
antara sesama para wali.
Walaupun aliran giri dituduh oleh aliran tuban sebagai
kurang bijaksana didalam menjalankan dakwah islam,karena sangat ekstrim,tetapi
didalam masalah menghadapi majapahit,adalah sangat lain lagi.
Aliran tuban agak bersikap keras menghadapi majapahit,tetapi
sebaliknya.Aliran giri agak lunak,berhati-hati dan tidak tergesa-gesa.Dengan
begini maka aliran tuban menuduh lagi terhadap pribadi sunan giri dan sunan
ampel sebagai berkompromi dengan majapahit,karena memang nyatanya sunan ampel
dan sunan giri dianggap sebagai pembesar-pembesar majapahit oleh kerajaan
Majapahit sendiri.
Itulah sebabnya maka sunan giri dan sunan ampel dituduh
sebagai kaum feodal oleh aliran Tuban.
Lepas dari itu semua,nyatanya sunan ampel dan sunan giri
berhasil didalam menjalankan siasatnya,yaitu bahwa orang-orang kerajaan dan
orang-orang istana termasuk para pembesar-pembesar kerajaan dan
keluarga-keluarga istana telah banyak yang memeluk agama Islam.Bahkan raja
Brawijaya ke V sendiri dengan sembunyi-sembunyi telah memeluk agama Islam.
Sampailah saatnya Sunan Ampel wafat,tahun 1478.
Perlu diketahui,bahwa sunan ampel adalah ketua para wali,dan
sebagai penasehat pangeran bintoro demak,atau penasehat bagian politik demak.
Setelah sunan ampel wafat,maka dalam segi-segi politik
tertentu,sunan kalijagalah yang dijadikan penasehat politik,disamping sunan
giri sebagai sesepuh yang selalu dimintai pertimbangannya.
Pada suatu saat para wali mengadakan pertemuan
rutin,kebetulan sekali ada acara untuk mengganti kedudukan sunan ampel sebagai
ketua para wali,karena sunan ampel baru saja wafat.
Didalam permusyawaratan itu para wali membicaran pula
masalah majapahit dan taktik demak.
Namun sebelum sunan giri datang ke demak,para wali yang
mendukung aliran tuban telah bermusyawarah terlebih dahulu,untuk menentukan
sikap,sebagai persiapan untuk menghadapi sunan giri nanti.
Keputusan yang penting telah mereka sepakati,yaitu tidak ada
gunanya sama sekali bila perbedaan pendapat yang menjadi pertentangan
berlarut-larut ini diteruskan.Sebab tujuan antara kedua belah pihak dari kedua
aliran itu sama saja, yaitu untuk kepentingan dakwah islamiyah,menyiarkan agama
Allah kepada masyarakat.
Maka biarlah ada yang mendekati kerajaan,dan ada pihak yang
mempersiapkan mental rakyat untuk menghadapi segala kemungkinan yang
terjadi,dan agar rakyat bersedia menyokong cita-cita demak di dalam menyiarkan
agama Islam.Ada yang berjuang dari atas,dan ada yang dari bawah,tetapi keduanya
adalah satu tujuan.
Masjid Sunan ampel surabaya
Setelah sunan ampel wafat,sunan giri diangkat menjadi kepala atau
penghulu para wali dan mufti atau pemimpin agama islam di seluruh pulau jawa
|
Sedikit perbedaan mengenai politik demak inipun menjadi
masalah yang perlu diselesaikan.Maka untuk menyelesaikan perbedaan pendapat
berlarut-larut itu sunan kalijaga mengusulkan kepada majelis musyawarah dari
aliran tuban itu,agar sunan giri diangkat mengganti kedudukan sunan ampel yang
telah wafat itu.Juga sebagai kepala atau penghulu dari sekali para wali,dan
sebagai mufti,pemimpin agama islam seluruh jawa.Demikian usul sunan kalijaga.
Sidang permusyawaratan dari golongan aliran tuban itupun
dengan sepakat menyetujui usul sunan kalijaga tersebut.
Sunan giripun telah datang di demak.
Permusyawaratan dari sekalian para wali segera dimulai
dengan santainya tetapi serius.Usul sunan kalijaga itupun diajukan kepada
sidang majelis para wali.Para wali telah menerima dengan suara bulat.Dan Sunan
giripun menerima keputusan musyawarah.
“Dengan demikian maka kanjeng sunan kita percayakan untuk
memimpin kita dalam bidang keagamaan, sebagai mufti,dan sebagai penghulu dari
kita sekalian.Hal itu semua telah kita sepakati.Namun kami akan mengusulkan
satu lagi,yaitu kanjeng sunan giri hendaknya diberi gelar prabu satmata,sesuai
denga kedudukan beliau itu”,demikian kata sunan kalijaga.
Para sidangpun menyetujui dengan suara bulat lagi,dan dengan
demikian pula sunan giri telah menerima semua itu dengan baik.
Maka denga demikian,telah selesailah perkara yang selama ini
menjadi masalah,dan perpecahan yang membahayakan itu telah dapat diatasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar